Pertikaian antara beberapa negara Timur Tengah yang dikomandoi oleh Arab Saudi dengan Qatar belum selesai. Masalah yang dimulai dari tuduhan bahwa Qatar menyokong aksi terorisme dan dekat dengan musuh negara Arab, yaitu Iran masih berlanjut dan merembet ke masalah media.
Jumat (9/6/2017) Arab Saudi mengeluarkan surat pernyataan resmi yang isinya berupa larangan bagi hotel- hotel dan fasilitas turis di negara itu untuk menyiarkan siaran dari stasiun TV berbahasa Arab dan Inggris, Al Jazeera. Stasiun TV tersebut merupakan milik Qatar dan berbasis di Doha. Saat ini menjadi salah satu stasiun TV Arab terkemuka di dunia dengan sekitar 50 juta pemirsa, mengalahkan penonton stasiun TV Inggris, BBC. Al Jazeera melejit setelah rekaman video pengakuan Osama Bin Laden pasca aksi teror 9 September 2011.
Pelanggaran terhadap larangan tersebut akan berujung ditutupnya hotel- hotel yang bandel, atau denda yang mencapai $26.000.
Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab juga mengancam akan mendenda atau memenjarakan warganya jika menunjukkan sikap simpati mereka kepada Qatar di media sosial. Bahrain bahkan akan mendenda pembangkang yang ketahuan dengan uang sebesar $136.000 atau penjara selama tiga sampai 15 tahun. Beberapa hari ini slogan mendukung Qatar sedang marak di media sosial seperti Twitter.
Laporan: Lery Ridha Daulay
Source: Berbagai Sumber
Baca Juga: Awal Maret Raja Arab Saudi Kunjungi Indonesia
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com