Kuala Tungkal Dapat Program NUSP‎ Lantaran Masuk Kategori Kota Kumuh Berat

| Editor: Doddi Irawan
Kuala Tungkal Dapat Program NUSP‎ Lantaran Masuk Kategori Kota Kumuh Berat
Bupati Tanjabbar, Safrial, meninjau proyek drainase UNSP || foto : raini



KUALATUNGKAL — Tahun ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanjabbar mendapat bantuan, berupa pembuatan drainase (saluran pembuangan air), untuk dua kelurahan di Kecamatan Tungkal Ilir.

Bantuan drainase berasal dari dana program Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP)‎ dari Kementerian PU Pusat.

‎ Kepala Satker Pembangunan Infrastruktur Pemukiman PU Tanjabbar, Ria Sukrianto, mengatakan, masalah paling riskan yang masih sulit diatasi di Kuala Tungkal, adalah soal genangan air.‎

Hal ini disebabkan faktor alam yang berlahan gambut, dan masih banyaknya bantaran sungai beralih fungsi, sehingga lalu lintas air terganggu. Atas dasar itu Kuala Tungkal masuk kategori kota kumuh, dengan luas areal sekitar 115 hektar.

Dari tujuh kategori wilayah kumuh, Kuala Tungkal tergolong klasifikasi daerah kumuh berat. Tujuh kategori kumuh, tolak ukurnya antara lain kepadatan bangunan, sampah, genangan air, limbah, sarana damkar dan lainnya.

Ria menegaskan, meski masalah genangan air cukup berat, tahun ini program NUSP akan dikucurkan lagi. Ini atas keberhasilan pembangunan drainase tahun 2016 yang digelontorkan pemerintah pusat.

Program ini akan berlanjut, difokuskan di Kelurahan Tungkal II dan Tungkal III. Pembangunan drainase bertujuan melancarkan sirkulasi air, sehingga tidak tergenang lama di jalan dan rumah warga yang rendah.

Menurut Ria, pembangunan drainase dampaknya genangan air cepat kering, sirkulasi air lancar. Saat ini yang masih cukup parah terjadi di sekitar Rumah Sakit Umum Jl Siswa Ujung, kawasan Masjid Agung dan STAI Jalan Bengkinang.

“Tahun ini difokuskan di kawasan yang masih banyak genangan air, terlebih di musim penghujan dan musim pasang. Untuk mengatasinya bukan mudah. Tapi perlahan diatasi dengan memperlancar sirkulasi di sejumlah titik,” ujar Ria.

Selain program NUSP, juga ada program pengolahan air minum berbasis masyarakat. Program ini bisa berupa pembangunan sumur bor dan instalasi perpipaan. Rencananya 15 desa yang dapat.

“Desa mana yang akan menerima bantuan, kita lihat kebutuhan desa itu, apakah sumber air atau instalasinya, nanti ada konsultan dari kementerian yang melakukan survey,” beber Ria.

Untuk proyek ini akan dibentuk tim desa. Anggaran langsung masuk ke rekening pengelola di desa.

“Melalui dua kegiatan pengentasan wilayah kumuh ini, Kuala Tungkal akan lebih bersih dan asri,” kata Ria. (infojambi.com)

Laporan : Raini || Editor : Doddi Irawan

 

Baca Juga: Gubernur Turun Bersama Kadis PUPR dalam Rekaman Gambar

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya