INFOJAMBI.COM — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan PetroChina International Jabung Ltd dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya menggelar Kuliah Umum Industri Hulu Migas, di Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja), Rabu (15/10/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema Memperkuat Sinergi dan Kolaborasi dalam Mendukung Target Pencapaian Hulu Migas. Kuliah umum diisi oleh Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i Syafri SH. MH., M. Yuda Ramdani dari PetroChina International Jabung Ltd dan Ferdyan Effendi dari Jadestone Energy.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Acara berlangsung di Gedung Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Jambi, dihadiri oleh dosen, ratusan mahasiswa, dan sejumlah perwakilan industri migas yang beroperasi di wilayah Jambi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel dan KKKS dalam memperkenalkan industri hulu migas kepada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diperkenalkan pada peran penting sektor migas bagi pembangunan nasional, serta peluang karier lintas disiplin ilmu, termasuk bidang hukum.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Dekan Fakultas Hukum Universitas Jambi, Dr. Hartati, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kuliah umum tersebut. Ia menilai kegiatan ini membuka wawasan baru bagi mahasiswa hukum mengenai industri migas dan berbagai peluang yang dapat mereka raih di bidang tersebut.
“Kami sangat senang menerima kunjungan dari SKK Migas dan PetroChina serta KKKS lainnya. Selama ini belum banyak mahasiswa yang mengetahui apa itu SKK Migas, PetroChina, KKKS. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan edukasi tentang proses produksi dan sistem kerja industri migas,” ujar Hartati.
Baca Juga: 500 Anak SD se-Tanjabtim Dapat Lagi Bantuan PetroChina
Hartati juga menekankan pentingnya peran alumni dalam menunjukkan bahwa lulusan Fakultas Hukum mampu bersaing dan berkontribusi di berbagai sektor, termasuk energi.
“Yang paling penting, hari ini kita melihat alumni-alumni Unja, baik dari Fakultas Hukum maupun fakultas lain, banyak yang bekerja di perusahaan migas. Ini membuktikan lulusan hukum juga capable memasuki dunia kerja, bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tapi juga di dunia industri seperti SKK Migas,” jelasnya.
Menurut Hartati, kegiatan ini selaras dengan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kolaborasi ini sangat baik, karena memberi banyak edukasi.
“Ke depan para dosen bisa memberikan pemahaman yang lebih luas kepada mahasiswa dan mengarahkan mereka meneliti isu-isu hukum di sektor migas untuk tugas akhir. Banyak hal yang bisa dieksplorasi,” kata Hartati.
Kuliah umum ini mendapat sambutan antusias dari mahasiswa. Mereka menilai kegiatan ini membuka wawasan tentang peluang kerja dan penelitian di sektor energi, terutama bagi mahasiswa hukum yang awalnya belum banyak mengenal industri migas.
Jenisa Prima, mahasiswi semester III Ilmu Hukum, mengaku kegiatan tersebut seru dan menambah pengetahuan baru. Ia jadi tahu tentang SKK Migas dan industri hulu migas. Ilmu hukum juga berperan dalam dunia migas, karena berkaitan dengan regulasi dan undang-undang negara.
“Iya, seru banget. Jadi tahu tentang SKK Migas dan industri hulu migas. Ternyata hukum juga berperan, karena berkaitan dengan regulasi dan undang-undang. Dari sini saya jadi tahu kalau jurusan hukum tidak mesti kerja di pemerintahan saja, tapi bisa juga di perusahaan migas. Ini juga membantu buat cari ide judul skripsi ke depan,” ujarnya.
Mahasiswi lain, Selly Aulia Septiani dari Prodi Ilmu Hukum angkatan 2024, mengaku dirinya baru tahu bahwa alumni hukum juga bisa bekerja di industri migas. Selama ini ia berpikir kerja di migas itu cuma untuk anak-anak teknik. Tapi ternyata anak hukum juga bisa berkolaborasi di dalamnya.
“Sekarang jadi lebih tahu soal regulasi migas dan peluang kerja di perusahaan seperti PetroChina. Bahkan ternyata setiap proposal atau kerja sama itu tetap butuh peran hukum, butuh advokat atau legal officer,” jelasnya.
Selly berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan agar mahasiswa semakin paham aspek hukum di sektor energi. Ia juga berharap kegiatan seperti ini lebih sering dilaksanakan dengan materi yang lebih spesifik, supaya mereka bisa belajar lebih dalam lagi.
Dari luar Fakultas Hukum, mahasiswa Ilmu Politik 2024, M Dafa Rifki Alfaris, juga memberi tanggapan positif. Ia menilai kuliah umum ini memberi pemahaman baru, bahwa industri migas berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional.
“Menurut saya, acara tadi memberikan edukasi tentang kebijakan di industri migas. Migas itu penting banget untuk masyarakat, karena minyak dan gas jadi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, industri migas juga penyumbang devisa negara dan bagian dari APBN. Jadi, memang harus dijaga dan dikembangkan,” katanya.
Melalui kuliah umum ini, SKK Migas Sumbagsel bersama PetroChina International Jabung Ltd dan Jadestone Energy berharap dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya industri migas bagi ketahanan energi nasional.
Sementara, bagi Universitas Jambi, kegiatan ini menjadi langkah konkret membangun sinergi antara dunia akademik dan industri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang hukum energi dan sumber daya alam. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com