Editor: Rahmad
INFOJAMBI.COM - Penuntasan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) menjadi fokus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya menghadirkan sekolah aman dan nyaman di tengah pandemi Covid-19.
Vaksinasi bagi PTK ini didorong agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat segera dilakukan di daerah yang belum melaksanakan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan PTM terbatas merupakan amanat dari Presiden RI Joko Widodo.
“Jangan PTM terbatas yang ‘mengejar’ vaksinasi. Tapi, Vaksinasi yang ‘mengejar’ PTM terbatas,” ujar Mendikbudristek saat meninjau pelaksanaan vaksinasi PTK di Korem 042 Garuda Putih, Selasa (21/9).
Menindaklanjuti amanat Presiden RI, Mendikbudristek segera melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Keduanya menyepakati langkah yang perlu diambil dalam upaya mendorong PTM terbatas.
“Minggu lalu, saya dan Pak Menkes telah mengumpulkan seluruh kepala dinas kesehatan dan dinas pendidikan seluruh Indonesia. Di dalam pertemuan tersebut pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat penuntasan vaksinasi PTK serta mendukung pelaksanaan PTM terbatas,” kata Menteri Nadiem
Mendikbudristek menyampaikan, Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga telah mengeluarkan surat edaran Percepatan Penyelesaian Vaksinasi Covid-19 bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi, serta kabupaten/kota se-Indonesia.
Setelah melihat secara langsung proses vaksinasi di Jambi, Menteri Nadiem mengungkapkan kegembiraannya.
“Hari ini adalah hari yang berbahagia bagi dunia pendidikan Jambi. Kita menyaksikan ribuan PTK telah divaksinasi. Begitupun dengan adik-adik pelajar dan warga sekitar sekolah," kata Nadiem.
Pada kesempatan ini, Gubernur Jambi, Al Haris, menyampaikan, saat ini sebanyak 87 persen masyarakat Kota Jambi telah divaksinasi. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemendikbudristek dalam percepatan vaksinasi PTK dan peserta didik.
Sonia Queensya, siswi kelas XI SMA Negeri 1 Jambi, yang menjadi salah satu peserta vaksinasi mengaku senang karena bisa divaksinasi.
Dia mengatakan, setelah divaksinasi ia berharap daya tahan tubuhnya dapat meningkat dan melindungi dirinya dari virus Covid-19.
Lebih jauh Sonia mengatakan, dengan imun yang terbentuk ia juga berharap dapat segera melakukan PTM di sekolah.
“Ini vaksin dosis pertama, lumayan deg-degan, tetapi senang, karena ingin imun kuat dan cepat masuk sekolah,” tutur Sonia.
Senada dengan Sonia, Nayla Nasywa yang juga siswi SMA Negeri 1 Jambi mengungkapkan rasa senangnya karena bisa ikut vaksinasi.
Ia mengatakan, dengan vaksinasi ini dia berharap bisa beraktivitas dan belajar secara tatap muka terbatas di sekolah.
Keinginan agar siswa cepat belajar di sekolah juga disampaikan Desi Ayu Ferdita, salah satu orang tua siswa yang ikut vaksinasi di Korem 042 Garuda Putih bersama putrinya, Aurel Nazwa Oktavia.
Desi mengatakan, dirinya sangat mendukung program vaksinasi agar putrinya, Aurel, dapat segera kembali ke sekolah.
“Anak saya belum ikut belajar tatap muka terbatas. Kalau setelah vaksinasi bisa ikut belajar tatap muka terbatas, Saya senang sekali, daripada harus belajar daring,” tutur Desi.
Ia menambahkan, beberapa anggota keluarganya telah divaksinasi sebelumnya. Melihat manfaat vaksin dan dukungan keluarga, akhirnya Desi memutuskan untuk ikut menjalani proses vaksinasi.
Salah satu guru dari SMA Negeri 13 Kota Jambi, Fatriyanto, mengemukakan bahwa vaksinasi ini sangat baik bagi PTK dan peserta didik, apalagi jika dikaitkan dengan PTM terbatas.
Ia menuturkan, siswa belajar di sekolah akan lebih efektif daripada daring. “Termasuk penilaian juga, lebih obyektif kalau bisa bertemu langsung dengan siswa,” ujarnya.
Program percepatan vaksinasi di Jambi ini menargetkan 10.000 pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, maupun warga sekitar sekolah yang berada di Kota Jambi dan Muaro Jambi.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut dimulai sejak 20 September hingga 24 September 2021. Setiap hari, tenaga medis dari Korem 042 Garuda Putih ini akan menyuntikkan vaksin kepada dua ribu orang.
Ingatkan Dampak Learning Loss Jika PTM Terbatas Tidak Dilakukan
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbudristek mengingatkan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan dapat berdampak negatif dan permanen yang bisa menyebabkan anak-anak Indonesia sulit mengejar ketertinggalan.
Menteri Nadiem menyebut, dampak tersebut antara lain dilihat dari aspek putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran, dan kesehatan mental serta psikis anak-anak, di mana semuanya bisa menjadi risiko yang lebih besar.
“Kami mohon sekali kepada pemerintah daerah untuk menyelamatkan anak-anak kita dari learning loss dan agar sekolah-sekolah bisa menerapkan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri,” tuturnya.
Mendikbudristek juga menyampaikan, sesuai Instruksi Mendagri, vaksinasi PTK bukan syarat PTM terbatas. Sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1 sampai 3, kata Menteri Nadiem, dapat melakukan PTM terbatas, terutama jika PTK di sekolah tersebut sudah divaksinasi.
“Sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas dan pembelajaran jarak jauh,” katanya.
Menteri Nadiem mengingatkan, orang tua atau wali tetap berhak menjadi penentu metode pembelajaran terbaik bagi anak.
Guna memantapkan keputusan orang tua tersebut, Mendikbudristek memastikan pemerintah terus mengupayakan vaksinasi bagi pelajar usia 12 tahun ke atas, meskipun vaksinasi pelajar juga bukanlah syarat PTM terbatas.
Gubernur Jambi, Al Haris, mendukung penuh kebijakan PTM terbatas untuk segera dilakukan. Hal ini dikemukakannya setelah melihat fenomena PJJ yang memberikan dampak negatif bagi peserta didik.
“Pelaksanaan PTM terbatas ini sangat mendesak. Sekarang ada kecenderungan gawai yang dipakai untuk PJJ digunakan untuk hal-hal yang tidak mendukung pembelajaran,” tuturnya.
Apresiasi Bagi Pemerintah Provinsi Jambi dan Danone Indonesia
Dalam kunjungannya memantau vaksinasi PTK di Jambi, Mendikbudristek mengapresiasi Gubernur Jambi beserta jajarannya yang telah mengedepankan vaksinasi bagi PTK dan terus mengupayakan PTM terbatas.
“Terima kasih Pak Gubernur, karena sudah memprioritaskan vaksinasi PTK dan mengupayakan PTM terbatas yang aman dan selamat demi masa depan putra dan putri Jambi, serta demi tercapainya visi Bapak Presiden RI dalam menciptakan generasi unggul untuk Indonesia maju,” ucapnya.
Menteri Nadiem juga menyampaikan berterima kasih kepada Danone Indonesia yang telah bermitra dengan Kemendikbudristek dalam memfasilitasi percepatan penuntasan vaksinasi bagi PTK dan warga sekolah lainnya. “Melalui kemitraan ini, kita menunjukkan pentingnya gotong royong untuk bangkit dari pandemi dan menunjukkan bahwa betul pendidikan adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk sektor swasta,” katanya.
Direktur Hubungan Pemerintahan Danone Indonesia, Rahmad Hidayat, menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas kesempatan yang diberikan kepada Danone Indonesia untuk ikut menyukseskan penuntasan vaksinasi dalam usaha mempercepat pelaksanaan PTM terbatas.
Ia mengatakan, percepatan vaksinasi bagi PTK perlu dilakukan secara bersama-sama antarsemua pihak dan sektor. “Dunia pendidikan tidak boleh kalah dari Covid-19,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga, Mendikbudristek mengajak sektor swasta lainnya untuk mengikuti langkah Danone Indonesia dalam mendukung transformasi dan kemajuan pendidikan Indonesia.
“Untuk jangka pendek, saya mengajak sektor swasta untuk bergotong royong mempercepat penuntasan vaksinasi bagi PTK dan pelajar agar anak-anak Indonesia bisa kembali mendapatkan pembelajaran yang bermakna langsung dari para guru di sekolah. Mari kita berikan kesempatan bagi anak-anak kita untuk belajar dengan gembira lagi,” jelasnya.
Baca Juga: DPD RI Desak Mendikbud Tingkatkan Pemerataan Kualitas Pendidikan di Daerah
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com