JAKARTA — Anggota DPR RI, Arteria Dahlan, menyesalkan tindakan inspeksi mendadak (sidak) Gubernur Jambi, Zumi Zola, yang marah-marah, Jum’at dinihari. Sikap Zola itu dinilainya kurang etis sebagai gubernur.
Alasan Arteria, Provinsi Jambi dikenal sebagai Suku Melayu yang menjunjung tinggi nilai peradaban. “Ini preseden buruk. Jangan ikuti gaya cowboy para kepala daerah yang sempat populer belakangan ini,” katanya.
Arteris mengingatkan, Suku Melayu peradabannya sangat tinggi. Ada pepatah "alun takilek alah takalam". Menegur tanpa perlu berucap, sudah menjadi adat dan budaya yang begitu hebat.
“Kejadian ini jangan jadi polemik, " himbau Arteria, di Jakarta, Sabtu.
Zumi Zola saat sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher menemukan beberapa kamar perawatan tidak layak huni. Kondisi rumah sakit itu kumuh dan jorok.
Emosi Zola kian tak terkendali ketika melihat banyak fasilitas rumah sakit tidak befungsi. Beberapa fasilitas tidak bisa dipakai dalam keadaan darurat.
Politisi PDI Perjuangan ini memberi masukan pada Zola agar tidak mengikuti gaya pemimpin zaman dua tahun silam. Era sudah berubah, rakyat butuh pemimpin santun.
“Beliau masih muda, masih panjang dan bisa lebih cerah masa depannya, " ujar legislator Dapil Jawa Timur itu.
Arteri tidak tahu maksud, tujuan dan efektivitas Zola melakukan sidak dini hari. Sebagai gubernur dan kepala pemerintahan daerah tertinggi, Gubernur memiliki alat kelengkapan, termasuk inspektorat, baperjakat dan direktur rumah sakit.
"Seandainya pun tak ada alat kelengkapan negara, bisa dilakukan upaya korektif, pasti hasilnya akan lebih efektif," ujar Arteria.
Zola mestinya bijak apabila menemukan ada bawahan melanggar aturan. Gubernur memiliki kewenangan memanggil, menegur dan mengganti kepala rumah sakit. (infojambi.com/DD)
Laporan : Bambang Subagio
Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com