Penulis : Tim Liputan | Editor : Dodik
INFOJAMBI.COM — “Nama saya Nadiem,” sebut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengenalkan diri, saat bertemu masyarakat, di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bunga Kembang, Sarolangun, beberapa hari lalu.
Nadiem menyapa anak-anak Orang Rimba ( Suku Anak Dalam), orang tua, guru, komunitas Konservasi Indonesia Warsi, dan perwakilan Pemkab Sarolangun.
Mengenakan kaos “Merdeka Belajar”, Nadiem menjelaskan, Kemendikbudristek percaya bahwa pendidikan bentuknya tidak hanya satu, tapi beragam. Karena itu belajar harus merdeka.
Nadiem menegaskan, setiap daerah punya karakteristik sendiri. Dia ingin memberikan pendidikan yang cocok bagi masyarakat Indonesia, termasuk bagi Orang Rimba.
Itulah salah satu tujuan Nadiem ke Sarolangun. Dia ingin memahami yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan, bagi masyarakat yang masih memegang teguh kearifan lokal.
Ketua PKBM Bunga Kembang, Maknun, mengakui akses pendidikan formal masih sulit. Untuk itu mereka menyediakan kurikulum alternatif bagi Orang Rimba.
Orang Rimba hidup dari menjual damar, madu, dan rotan. Saat transaksi, harganya tidak sesuai. Mereka merasa dibohongi.
“Makanya anak-anak Orang Rimba diajar berhitung. Orang Rimba yang hidup semi nomaden, banyak menitipkan anak-anaknya di PKBM Bunga Kembang untuk belajar.
Masita, seorang guru dan lima guru lainnya, juga hadir berdialog. Banyak tantangan yang mereka hadapi. Namun, enam tahun mengajar di PKBM Bunga Kembang, mereka sudah cinta dan selalu semangat bersama anak-anak Orang Rimba.
Masita ingin anak-anak Orang Rimba hebat seperti tiga kakak-kakaknya yang kini kuliah di Universitas Jambi (Unja) dan perguruan tinggi di Bogor, Jawa Barat.
Para guru itu sering kali juga memasak dan mencuci pakaian untuk anak-anak Orang Rimba, agar mereka semangat belajar.
“Kami minta doanya, Mas Menteri, supaya selalu semangat. Agar anak-anak Orang Rimba bisa setara dengan anak-anak lain. Siapa tau jadi menteri juga,” ungkap Masita.
Menanggapi hal itu, Nadiem berpesan agar mengambil yang bermanfaat dari kurikulum kearifan lokal. Dia sangat mendukung guru-guru yang kreatif menentukan yang terbaik bagi murid-muridnya.
“Pengalaman belajar ini akan saya kenang seumur hidup. Kepada kakak-kakak Orang Rimba yang berhasil kuliah, teruslah menginspirasi adik-adik. Tidak perlu memaksa jika bukan keinginan adik-adiknya sekolah sampai pendidikan tinggi. Kembalilah ke sini dan bercerita tentang pengalaman kalian, agar wawasan adik-adik semakin luas,” pesan Nadiem.
Kepada guru-guru yang mengabdi di pedalaman, Nadiem sangat berterima kasih atas dedikasinya. Kemendikbudristek akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru.
“Kemendikbudristek berencana menghadirkan program khusus untuk menarik guru-guru berkualitas mengajar di daerah-daerah yang paling membutuhkan,” ujar Bos Gojek ini. ***
Baca Juga: Warga Suku Anak Dalam Diduga Curi Motor
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com