Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meresmikan tajak sumur Infill dan Clastic Banyu Urip, di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (1/3/2024).

Reporter: Rel | Editor: Doddi Irawan
Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip
Tajak sumur Infill dan Clastic Banyu Urip, di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (1/3/2024) | humas skk migas

BOJONEGORO, INFOJAMBI.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM), Arifin Tasrif, meresmikan tajak sumur Infill dan Clastic Banyu Urip, di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (1/3/2024).

Kegiatan itu dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri ESDM ke Jawa Timur.

Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016

Pemboran sumur infill dan clastic adalah bagian dari drilling campaign di Blok Cepu oleh ExxonMobil, dimulai 2024 hingga 2026, terdiri dari pemboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics.

Pemboran dilakukan di antara sumur produksi existing di lapangan Banyu Urip, untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil sumur sebelumnya, sekaligus membuktikan cadangan reservoir clastics (reservoir batu pasir).

Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016

Diharapkan pemboran ini dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel, sehingga meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini hanya 25 % dari produksi minyak secara nasional.

Kunjungan tersebut juga dihadiri Pj Bupati Bojonegoro Adrianto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Baca Juga: Proyek PLTMH dan JTR Batangasam Mencari "Tumbal"

Juga ikut Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, dan Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Migantoro.

Selain itu ada pula Direktur Manajemen Resiko PT Pertamina Ahmad Siddik Badrudin, President ExxonMobil Cepu Limited Carole J Gall, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Chalid Salim Said, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Muhammad Arifin dan Ketua BKS PI Blok Cepu Suko Hartono

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal.

Awalnya potensinya 400 juta barel, sampai hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel.

Saat ini produksi di blok ini mulai menurun. Oleh karenanya bersama pemangku kepentingan perlu mendorong menjaga produksi Banyu Urip. 

Gayung bersambut. Saat ini direncanakan ada 7 pemboran. Dibanding 8 tahun lalu, tidak ada sama sekali pemboran. 

“Harapannya, lapangan Clastic memiliki potensi sama dengan lapangan Carbonat yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel,” kata Arifin. 

Arifin mengharapkan dari pemboran sumur infill dan clastic ada tambahan 20.000 hingga 30.000 barel per hari, sehingga bisa menahan laju penurunan produksi.

“Kedepannya diharap lapangan Clastic menghasilkan yang sama dengan lapangan Carbonat,” ungkapnya.

Arifin bangga bisa terus melanjutkan kerja sama dengan Exxon, sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan pengalaman dan teknologi mumpuni.

“Kami terus bekerja sama dengan Exxon, termasuk kerja sama carbon capture dan rencana investasi Exxon lainnya di Indonesia. Kami berharap banyak dengan output semaksimal mungkin dari lapangan Cepu,” ujar Arifin.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan, SKK Migas memberi perhatian besar terhadap upaya menjaga produksi lapangan minyak di Banyu Urip agar tetap optimal. 

Menurutnya, produksi lapangan Banyu Urip melampaui target dalam plan of development (POD). Ini berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan SKK Migas dan ExxonMobil dalam menjaga kinerja blok Banyu Urip.

“Tajak sumur infill carbonate lapangan Banyu Urip adalah upaya lanjutan yang dilakukan SKK Migas dan Exxonmobil selaku operator, untuk meningkatkan produksi minyak 42 juta barel dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada,” terang Dwi.

Dwi menyampaikan apresiasi kepada EMCL dan Pertamina Drilling Service Indonesia yang mampu memenuhi komitmen menjalankan drilling campaign dengan mempercepat kegiatan pemboran, yang awalnya dimulai September 2024.

“Kami mendorong agar bisa dipercepat di Februari 2024. Alhamdulillah 1 Maret 2024 bisa dilaksanakan,” ujar Dwi.

Dwi menyampaikan, kunjungan ini tidak semata meninjau tajak sumur infill carbonate, tapi juga menunjukkan kepedulian dan harapan Kementerian ESDM dan SKK Migas mendorong kinerja operasi yang semakin di optimal di Blok Banyu Urip. 

“Sebagai lapangan dengan produksi minyak sekitar 25% dari produksi minyak nasional, Banyu Urip sangat diharapkan kontribusinya mencapai target peningkatan produksi di masa depan, yaitu produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030 untuk mendukung ketahanan energi nasional”, katanya

Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall menyampaikan, proyek Banyu Urip Infill and Clastic, atau Proyek BUIC, memiliki arti sangat penting.

Proyek ini akan berkontribusi besar terhadap aspirasi yang didukung penuh, tercapainya target nasional produksi 1 juta barel minyak per hari pada awal 2030, sekaligus memperkuat keamanan energi nasional.

Sesuai rencana drilling campaign, pemboran 2 sumur infill carbonate yang akan dilaksanakan 2024 diproyeksikan mulai onstream 2024, dengan dilakukan tie in ke fasilitas eksisting. 

Selanjutnya diikuti pemboran 3 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics dalam rentang waktu hingga 2025 dan diharapkan onstream 2026. 

Kegiatan drilling campaign Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia, dan dioperasikan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero). 

Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuh berkembangnya perusahaan nasional.

Disamping itu komitmen SKK Migas dan KKKS mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas. *** 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya