Menulis Daun dan Mandi Shafar Tradisi Warga Desa Air Hitam Laut

| Editor: Doddi Irawan
Menulis Daun dan Mandi Shafar Tradisi Warga Desa Air Hitam Laut



INFOJAMBI.COM — Setiap bulan Shafar, santri dan santriwati Pondok Pesantren Wali Peetu Desa Air Hitam, Sadu, Tanjung Jabung Timur, Jambi melakukan tradisi menulis lafadz Arab di daun dan Mandi Shafar.

Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Jami'at Takwa, Selasa (14/11/2017) malam, dilanjutkan esok harinya dengan Mandi Shafar di Desa Air Hitam Laut.

Untuk bahan tulisan Arab, digunakan daun mangga sebanyak 10 lembar. Di dalamnya ada lafadz Al Quran. Selanjutnya daun yang telah ditulis dengan tulisan Arab dilepas ke laut diiringi Mandi Shafar.



Pimpinan Ponpes Wali Peetu, HM As'ad Arsyad menjelaskan, menulis Arab di atas daun dan Mandi Shafar adalah tradisi turun-temurun. Tujuannya untuk keberkahan dan tolak balak.

Mayoritas penduduk Desa Air Hitam adalah nelayan. Tradisi Mandi Shafar bukan syari'at Islam, melainkan hanya tradisi turun-temurun yang dibawa oleh masyarakat Air Hitam Laut dari suku Bugis.

As'ad mengharapkan dukungan Pemprov Jambi dan pemerintah pusat, agar menjadikan tradisi Mandi Shafar sebagai destinasi wisata Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun dan menarik perhatian banyak wisatawan dalam maupun luar kota. Mandi Shafar selalu dihadiri oleh ribuan orang. (Yudi Pramono — Tanjung Jabung Timur)

 

Baca Juga: Wagub: Mandi Shafar Tradisi Lokal yang Harus Dilestarikan

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya