Perwujudan sebagai destinasi air yang membutuhkan tindakan komplemen para pihak di sana. Di musim kemarau seperti ini terlihat permukaan Danau Sipin menyurut dengan nyata, karena Danau Sipin mengalami out-flow melalui Kampung Legok.
Air Danau Sipin di Kampung Legok menunjukkan aliran ke Sungai Batanghari. Akibatnya pendangkalan terjadi dengan cepat yang berakibat kepada penampakan danau penuh dengan lumpur, yang berakibat terhadap kendala dalam mengarungi danau.
Baca Juga: Kapolda Jambi Pantau Debit Air Sungai Batanghari
Dalam pengamatan terlihat adanya alat berat yang dapat digunakan melakukan pengerukan secara bertahap akan tetapi belum digunakan. Artinya pada saat pendangkalan, pengerukan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas danau.
Dengan pengerukan ataupun pembuangan sampah sekaligus akan menjadikan ruang yang lebih luas. Kualitas air tidak saja terperbaiki, akan tetapi pendangkalan tidak terjadi secepat kalau tidak dilakukan pengerukan atau penangkapan sampah.
Baca Juga: Walikota Jambi Mulai Membenahi Danau Sipin
Demikian juga dengan pintu air dari tiga sungai semuanya bermasalah. Jaring yang semula dimaksudkan untuk menjaring sampah agar tidak sampai di danau tak terjadi.
Setelah jaring rusak malah tidak diperbaiki, akibatnya tumpukan sampah di pintu keluar tiga sungai ini menjadi pemandangan tak pantas sebagai satu destinasi.
Baca Juga: Angkat Wisata Danau Sipin, Pemuda Buluran Gelar Lomba Mancing
Kolaborasi menjadi salah satu kunci, dimana para pihak menyepakati tentang satu hal, Danau Sipin hendak dijadikan apa. Jawaban untuk ini telah dirumuskan bahwa Danau Sipin adalah destinasi wisata air yang kemudian mengisyaratkan beberapa hal.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com