TANJABBAR, INFOJAMBI.COM - Tingginya harga minyak goreng di pasaran, membuat warga miskin tidak mampu membelinya.
Agar tetap bisa memasak, nenek-nenek di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, rela mengais minyak goreng sisa. Jika minyak yang didapat banyak, sebagian dijual ke warga lain.
Minyak goreng dikumpulkan oleh nenek-nenek itu dari galon milik agen, tempat mereka bekerja sebagai pekerja lepas.
Umumnya nenek-nenek ini sudah renta dan janda miskin. Mereka bekerja lepas di toko manisan, dan sebagai pengupas bawang. Upahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hasil mengais sisa-sisa minyak goreng di galon ini memang tidak banyak. Selain untuk memasak, sebagian lagi mereka jual.
“Paling dapat setengah botol. Kalau dijual cuma delapan ribu perak,” kata Nenek Nurhayati, sambil menunjukkan minyak goreng yang dikumpulkannya di botol minuman mineral.
Hal senada disampaikan Siti Rahmah. Nenek ini juga sering menjual minyak goreng yang dikumpulkannya.
“Bisa untuk beli barang lainnya,” ujarnya.
Pemilik toko sembako, Janewar, tidak melarang warga mengumpulkan sisa-sisa minyak goreng di tokonya. Apalagi yang mengumpulkan ini adalah karyawan lepasnya sendiri.
Langka dan tingginya harga minyak goreng di pasaran memang menyulitkan warga miskin. Janewar berharap pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat itu. ***
Baca Juga: Motivasi Warga ala Bupati Romi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com