Soal PPDB, hampir seluruh kepala madrasah merasa senang, meski cukup lelah. Sejak beberapa tahun terakhir banyak orang tua yang memasukkan anaknya sekolah ke madrasah. Ini menjawab masalah kekurangan siswa pada PPDB di Jambi baru-baru ini.
“Kami senang, karena kuota penerimaan siswa terpenuhi. Begitu jadwal penerimaan tutup, teng, kami tutup. Tidak ada kejadian kekurangan siswa seperti di sekolah-sekolah umum,” ungkap sejumlah kepada MTs dan MAN.
Baca Juga: Bangun Gedung Madrasah Pakai Dana Swadaya Masyarakat
Menurut HBA, Zoztafia, Asad Isma dan Martunis, fenomena ini memberi angin segar bagi sekolah-sekolah madrasah. Itu pertanda para orang tua lebih mengutamakan pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya.
HBA menampung seluruh curhatan para kepada madrasah itu. Sebagian besar yang disampaikan sudah diketahui HBA. Gubernur Jambi periode 2010 - 2015 ini memang rajin menemui konstituennya setiap reses ke Jambi.
Baca Juga: Demi Dana Bos, Diduga Kepsek MIN Semerah Gelembungkan Jumlah Siswa
“Saya juga sudah mendengar keluhan ini. Persoalan itu juga terjadi di provinsi lain di Indonesia. Hasil ngobrol hari ini akan saya bawa ke panja dan rapat bersama Menteri Agama di DPR RI nanti,” katanya.
HBA menilai madrasah perlu mendapat perhatian lebih, terutama dari para kepala daerah, seperti wali kota, bupati bahkan gubernur. Madrasah di desa sangat penting, karena ini lah basic bagi anak-anak generasi kedepan.
Baca Juga: HBA : Saya Tidak Maju Gubernur Lagi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com