Nihayatul Wafiroh : Vaksin Covid-19 Jangan Jadi Bumerang

| Editor: Wahyu Nugroho
Nihayatul Wafiroh : Vaksin Covid-19 Jangan Jadi Bumerang

Penulis : Bambang Subagio || Editor : M Asrori S

nihayatul-wafiroh-vaksin-covid-19-865x450.jpg" alt="" width="865" height="450" />

INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul "Ninik" Wafiroh, menegaskan, uji klinis vaksin Covid-19 harus memberi kepastian aman, saat disuntikkan ke tubuh masyarakat penerima vaksin.

Karenanya, Komisi IX DPR meninjau PT Bio Farma, untuk memastikan sekaligus meyakinkan masyarakat vaksin Covid-19 tersebut aman.

"Uji klinis vaksin harus memberi kepastian aman saat disuntikkan ke tubuh masyarakat penerima vaksin. Kita ingin melihat uji klinisnya seperti apa. Kita tidak ingin vaksin jadi bumerang ke depan. Harus ada jaminan aman atau tidak," kata Ninik melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).

Politikus Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) dari dapil Jatim III (Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan, Situbondo) ini, mengatakan, Komisi IX DPR melakukan kunjungan spesifik (kunspik) ke Bio Farma di Bandung, Jumát (22/1/2021) lalu. Kunspik dilakukan untuk uji klinis vaksin Corona (Covid-19), untuk meyakinkan masyarakat vaksin Covid-19 tersebut aman.

Ninik menjelaskan, dalam kunspik tersebut, pihaknya juga memantau progres produksi dan distribusi vaksin Covid-19 oleh Bio Farma, setelah memperoleh izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurutnya, Komisi IX DPR tak ingin nanti ada daerah yang belum memperoleh pasokan vaksin.

"Sejauh ini, distribusi vaksin sudah diterima di 34 provinsi . Tinggal distribusi provinsi ke kabupaten/kota yang harus dilakukan. Sementara efek samping vaksin sejauh ini tidak ada," ujar Ninik yang meraih Master di University of Hawaii at Manoa (UHM), AS, dengan predikat cum laude, tahun 2009 lalu.

Sebagai holding BUMN bidang farmasi yang diberi mandat, saat ini Bio Farma sedang mempoduksi vaksin dari Sinovac, China. Yang sudah siap edar sebanyak empat juta dosis vaksin. Bio Farma sendiri sudah menerima 15 juta vaksin Sinovac, hingga Januari ini.

Direktur Utama PT.Bio Farma Honesti Basyir di Bandung, mengatakan, vaksin Merah Putih produk dalam negeri baru bisa diproduksi secara massal tahun 2022.

Vaksin antivirus corona ini, diproduksi oleh PT.Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Saat ini, Bio Farma sedang memproduksi bahan baku vaksin impor dari beberapa negara. 15 juta dosis vaksin sudah tiba di Bio Farma dan 1,32 juta sudah terdistribusi ke seluruh provinsi.***

Baca Juga: Ruang Penyimpan Arsip Dokumen Pansus Angket Pelindo II DPR RI Terbakar

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya