Kegiatan edukasi dilaksanakan secara hybrid, diikuti lebih dari 400 pelaku UMKM perempuan dari berbagai wilayah di DKI Jakarta secara offline, dan 1.000 lebih peserta hadir secara online.
Loto Srinaita Ginting mengatakan, Kementerian BUMN bersama OJK dan pemerintah telah membentuk satu holding, untuk memberikan layanan keuangan ultra mikro ditujukan membantu UMKM.
Baca Juga: OJK Catat Likuiditas dan Permodalan Lembaga Jasa Keuangan Tetap Baik
Melalui holding ultra mikro, diharapkan lebih memudahkan ibu-ibu maupun UMKM ultra mikro, khususnya untuk mengakses layanan keuangan paket lengkap dengan mudah.
“Karena sudah bersinergi seluruh penyediaan jasa keuangan untuk layanan bank maupun non-bank,” tambah Loto.
Baca Juga: Pengamat : Tak Harus Tunggu 2023, Semua UUS Sudah Spin Off
Sementara itu, Elisabeth Ratu Rante Allo memaparkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta memiliki 370.000 binaan UMKM. Sebagian besar para perempuan yang berjuang untuk menumbuhkan perekonomian keluarganya.
“Kami Pemprov DKI Jakarta terus mendukung program yang memiliki misi peningkatan literasi dan inklusivitas keuangan dengan inovasi, baik berupa digital maupun non digital,” katanya.
Baca Juga: BTPN Wow! Dorong Perluasan Akses Keuangan
Menurut Elisabeth, perempuan berperan besar mendukung keberlangsungan UMKM di Indonesia. Dari 66 juta pelaku UMKM, 64 persen dikelola perempuan. Pentingnya peran perempuan dalam perekonomian juga perlu diimbangi dengan literasi keuangan yang baik.
Kegiatan edukasi dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber, dengan materi Pengenalan OJK, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal. Lalu dilanjutkan sesi diskusi panel, dengan materi Pengenalan Kredit Pembiayaan dari PT PNM, Pengenalan Tabungan Emas dari PT Pegadaian, dan pembekalan Perencanaan Keuangan oleh Certified Financial Planner. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com