KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Puasa Ramadhan bagi umat Islam merupakan suatu yang sangat ditunggu-tunggu. Tujuannya, mencari pahala sebanyak-banyaknya dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Sebagai umat muslim, di bulan Ramadhan sangat dianjurkan berpuasa bagi yang mampu. Saat berpuasa umat muslim menahan lapar dan haus sampai jelang berbuka puasa atau maghrib.
Baca Juga: Hanya 8 Hari, Polres Tanjabbar Sita Ratusan Botol Miras dan Ratusan Ribu Petasan
Saat berbuka, umat muslim biasanya memasak berbagai menu makanan, sesuai selera. Namun ada juga yang membeli makanan jadi atau takjil di pasar bedug dan pedagang kaki lima.
Di Kota Jambi, banyak masyarakat menjual menu untuk berbuka puasa. Ada kue yang sangat unik, yakni padamaran. Kue tradisional khas Jambi ini yang nikmat ini hanya ditemukan sekali setahun, saat bulan Ramadhan saja.
Baca Juga: Hari Ini Tanjabtim Goro Serentak Sambut Ramadhan
Racikan kue Padamaran memakai daun pisang. Awalnya dicetak bulat, lalu dimasukkan padamaran yang sudah diolah dengan tepung dan dicampur sari daun pandan. Setelah itu dikukus selama 10 menit di atas api hingga matang.
Intan, warga Desa Mudung Darat, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi, membuat padamaran setiap hari saat di bulan Ramadhan. Omset penjualannya lumayan, karena kue padamaran selalu dipesan warga.
Baca Juga: Daging Beku Bakal Rambah Pasar Tanjabbar
"Saya membuat padamaran yang merupakan kue tradisional khas Jambi. Dijual ke masyarakat untuk berbuka puasa," ujarnya.
Intan mengatakan, proses pembuatan padamaran tidaklah sulit. Awalnya daun pisang disiapkan lalu dicetak bulat, lalu tepung terigu, gula merah, gula pasir diaduk. Setelah itu dimasukkan dalam cetakan daun pisang dan dikukus.
"Padamaran makanan kue enak dan nikmat. Kami masak tidak pakai resep aneh-aneh," kata Intan.
Intan menjual kue padamaran setiap sore, di dekat MTs Laboratorium, kawasan Telanaipura, Kota Jambi. Meski jauh dari rumahnya, Intan tetap semangat menjual kue padamaran yang banyak dicari orang.
"Padamaran dijual 1.500 rupiah. Sekali jual bisa habis 50 potong, bahkan lebih. Alhamdulillah saat jualan padamaran selalu laris," tuturnya.
Selain kue padamaran, Intan juga menjual tahusi, kelepon, kumbu kacang, onde-onde, muso, pastel dan sebagainya. Dari hasil jualannya, Intan bisa mendapat omset 500 ribu rupiah.
"Padamaran dibuat bisa mencapai 50 biji. Paling kecil 30 biji. Kalau ada pesanan bisa lebih," kata gadis cantik ini. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com