Editor: Rahmad
INFOJAMBI.COM - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri rapat. Effendi menyampaikan hal tersebut dalam rapat Komisi I DPR hari ini, Senin (31/5).
"Ini tolong dipertimbangkan juga, padahal kita Rabu ada dengan beliau lagi, dengan catatan ya hadir harus, apa kita harus panggil paksa? Karena kita ada ketentuan juga panggil paksa, Pak, ada, DPR bisa memanggil paksa," kata Effendi di Komisi I DPR, kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta.
Rapat Komisi I DPR hari ini dihadiri Wakil Menteri Pertahanan M Herindra. Effendi kemudian menceritakan sudah hampir setahun rapat Komisi I tak pernah dihadiri Menhan Prabowo Subianto.
"Jadi ini juga jangan kemudian hampir setahun kita tidak pernah bertemu dengan Menhan di sini. Mohon maaf dengan segala hormat saya, kita ini kan masalah negara yang harus kita bahas," ujarnya.
Isu pertahanan, kata Effendi, sepatutnya disampaikan Prabowo langsung. Apa lagi, kata Effendi, Kementerian Pertahanan sebagai pengguna anggaran.
"Isu ini kan yang harusnya menyampaikannya si menterinya, sekaligus si pengguna anggarannya, jadi mohon dipertimbangkan temen-temen," imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis memberikan penjelasan bahwa Rabu pekan ini akan ada rapat kembali dengan Prabowo Subianto dan bisa didalami saat itu. Rapat kemudian dilanjutkan tapi tertutup dari umum.
Berikut agenda rapat Komisi I DPR RI hari ini:
Komisi I DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Pertahanan RI dan Panglima TNI dengan menghadirkan Kasad, Kasal, Kasau, dan KaBAIS. Pembahasan isu-isu aktual mengenai:
1. Strategi dan kebijakan umum pertahanan negara Tahun 2020-2024;
2. Perkembangan MEF Tahap III Tahun 2020-2024;
3. Perkembangan situasi dan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat;
4. Peran dan fungsi intelijen militer dalam mengamankan wilayah perbatasan;
5. Isu-isu mengenai pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Sementara itu, Partai Gerindra sepakat mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya menunggu jawaban dari Prabowo.
"Kami menunggu jawaban dan keputusan Pak Prabowo dan kami berharap keputusan Pak Prabowo tidak terlalu lama. Sehingga kami semua Ranting, PAC, DPC, DPD, DPP, DPR Kabupaten, DPR Provinsi, DPR Kota, DPR RI (bisa) mempersiapkan lebih cepat lagi, lebih dini lagi perihal suksesnya Pak Prabowo dalam Pilpres 2024," ujar Muzani usai melakukan ziarah kubur di Makam KH M Abdul Wahab Hasbulloh, di Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Senin (31/5/2021).
Dukungan Gerindra kepada Prabowo dalam Pilpres 2024, kata Muzani, sudah disepakati dalam Kongres Luar Biasa pada 6 Agustus 2020 lalu.
Gerindra telah sepakat mengusung Prabowo sebagai Ketua Umum sekaligus Dewan Pembina Partai Gerindra, dan sepakat untuk mengusungnya menjadi capres di tahun 2024.
"Pak Prabowo mengatakan yang sabar, jangan grusa-grusu, karena saya ditugaskan oleh presiden untuk menjadi Menteri Pertahanan. Beri saya kesempatan untuk menjalani tugas sebagai menteri pertahanan dan pada waktunya akan saya jawab," kata Muzani.
Sembari menunggu kesediaan Prabowo, Muzani mengaku telah memanaskan mesin-mesin politik Gerindra. Mulai tingkat pusat, daerah, hingga ranting.
Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain. Ia menyebut, Gerindra memiliki kedekatan khusus dengan PDI Perjuangan.
"Dalam periode ini, jujur kami katakan kami dekat dengan PDI Perjuangan. Apakah itu isyarat kami akan berkoalisi ke sana, harapannya begitu," tegasnya.
Muzani menyampaikan, posisi Gerindra sangat strategis untuk melakukan koalisi politik dengan partai mana pun. Meskipun dalam periode sebelumnya Gerindra dan PDIP sempat saling adu pukul untuk kemenangan masing-masing calon.
"Semua partai sahabat Gerindra. Gerindra tidak punya handicap, tidak punya masalah dengan partai manapun, Gerindra tidak punya problem dengan partai manapun sehingga kami merasa berhubungan dengan partai manapun tidak ada beban, karena kami merasa semua partai adalah untuk Republik Indonesia, untuk Merah Putih dan untuk NKRI," lanjutnya.
Sayangnya, Gerindra tidak membocorkan siapa pasangan calon wakil presiden yang akan diusung untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: Prabowo : Masyarakat Jangan Terpengaruh Politik Uang
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com