Pelaku Karhutla Bisa Disebut Teroris Lingkungan Hidup

| Editor: Wahyu Nugroho
Pelaku Karhutla Bisa Disebut Teroris Lingkungan Hidup


PENULIS : TIM LIPUTAN
EDITOR : WAHYU NUGROHO

Baca Juga: Koramil 415-11 Jambi Timur Sosialisasi Wawasan Kebangsaan









INFOJAMBI.COM - Kasdam II/Sriwijaya, Brigjen TNI Syafrial PSC, M.Tr (Han) bersama Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS dan Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy, berkunjung ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur.





Kedatangan para petinggi ini untuk melakukan rapat koordinasi lintas sektoral terkait penanganan karhutla yang terjadi di wilayah Kabupaten Tanjab Timur.

Baca Juga: Denpom II/2 Jambi Santuni Anak Yatim





Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Bupati Tanjab Timur, H. Romi Hariyanto, di Ruang Pola Kantor Bupati Tanjung Jabung Timur, Kompleks Perkantoran Bukit Menderang, Kelurahan Rano, Tanjab Timur.





Pada kesempatan tersebut, Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto, menyampaikan permohonan maafnya terkait kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Tanjab Timur.

Baca Juga: Dandim Sarko Ajak Warga Indonesia Tetap Bersatu





"Bukannya kami lalai terhadap kebakaran yang terjadi. Berbagai upaya kami lakukan, namun terdapat kendala di lapangan yang menghambat upaya pemadaman, seperti kurangnya sumber air yang memadai dan jauhnya lokasi kebakaran dari sumber air," jelas Bupati.





Romi menjelaskan, pemerintah daerah telah berusaha mengatasi karhutla dengan membuat sumur-sumur galian sebagai tempat sumber air, namun musim kemarau membuat sumur menjadi kering.





Bupati Romi meminta arahan, masukan dan solusi terhadap bencana kebakaran yang terjadi, agar dapat segera diatasi.





"Kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada satgas yang masih berjibaku dengan api dan belum pulang sampai saat ini," pungkasnya.





Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial menyampaikan, kedatangannya ke Tanjab Timur merupakan perintah Pangdam, dalam rangka memantau dan membantu pemerintah daerah mengatasi kebakaran lahan.





Dikatakan secara tegas oleh Kasdam bahwa harus ada langkah nyata dan kongkrit di lapangan dalam penanganan karhutla, agar tidak berlarut larut.





"Bicara masalah karhutla, ini terus berulang terjadi tiap tahun. Padahal setiap awal tahun kita rapat. Namun secara nyata hot spot di Provinsi Jambi terus meningkat. Tingkat ISPU juga sudah tidak sehat, ini khusus wilayah Jambi. Dampaknya juga sangat jelas," kata Kasdam.





Penanggung jawab kebakaran dan bencana lainnya ada di pemerintah daerah. Utuk itulah dibentuk tim dan satgas terpadu guna membantu pemerintah daerah, didalamnya terdapat TNI, Polri, BPBD, damkar termasuk perusahaan guna menanggulangi bencana.





Kasdam juga menyampaikan bahwa pembakaran hutan dan lahan termasuk perbuatan yang sangat keji.





"Pelakunya bisa disebut teroris lingkungan hidup. Dampak pembakaran tersebut sangat luas, bahkan sampai dirasakan oleh anak-anak," ujarnya.





Selain itu, ia juga menyampaikan himbauan Pangdam II/Sriwijaya kepada seluruh warga masyarakat agar masyarakat maupun perusahaan yang ada untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar hutan dan lahan. 





"Saya atas nama Pangdam menghimbau dan mengajak masyarakat termasuk pihak korporasi untuk merubah mindset dan menghentikan aktivitas membuka lahan dengan cara membakar," pungkasnya.





Sementara itu Kapolda Jambi, Irjen Pol Mukhlis, AS dalam sambutannya menyampaikan dari hasil rapat bersama menteri Polhukam ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam upaya pemadaman Karhutla.





Dikatakannya bahwa dibutuhkan kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi yang terpadu dalam mengatasi bencana Karhutla. "Kita tidak perlu berdebat mengenai masalah asap ini, yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mengatasi dan menangani masalah ini sampai selesai," ujarnya





"Pelaku pembakaran sudah kita tindak. Sudah ada 19 pelaku dan nambah lagi 2 yang telah diamankan dan proses hukum termasuk dari perusahan," sambungnya.





Lebih lanjut dijelaskannya bahwa dalam penetapan tersangka harus memiliki bukti dan keterangan ahli dalam mengungkapkan dipersidangan. Terutama terkait pelaku pembakaran lahan yang dilakukan oleh perusahaan.





Selain itu, Ia juga menambahkan bahwa masih banyak perusahaan perusahaan yang belum memiliki embung yang dapat dimanfaatkan dalam mengantisispasi kebutuhan air saat terjadi kebakaran.





Terkait dengan usaha penanggulangan Karhutla, Kapolda juga meminta agar Pemerintah Daerah harus dapat menyakinkan warganya untuk membantu petugas pemadaman, bukan sebagai penonton yang dapat menghambat kelancaran usaha pemadaman.









Kegiatan rapat koordinasi penanganan Karhutla ini dihadiri oleh Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudi, Dandim 0419/Tanjab Letkol Inf M. Arry Yudistira, S.I.P., M.I.Pol, Kapolres Tanjab Timur AKBP Agus Desri Sandi, S.IK., MM, Unsur Forkopimda Tanjab Timur, Kalakhar BPBD Tanjab Timur Jakfar, S.Sos, Kasat Pol PP dan Damkar Tanjab Timur Hendri, SE, para Camat, Lurah dan Kades seKabupaten Tanjab Timur, Pasiops Kodim 0419/Tanjab serta para Danramil jajaran Kodim 0419/Tanjab serta perwakilan dari PT. Petrocina. (Penrem 042/Gapu).


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya