Pelatihan FSVA Antisipasi Kerentanan Pangan

| Editor: Doddi Irawan
Pelatihan FSVA Antisipasi Kerentanan Pangan

Laporan Tim Liputan



INFOJAMBI.COM — Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi melakukan pelatihan penyusun peta ketahanan dan kerentanan pangan (Food Security and Vulnerability Atlas ( FSVA) kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.

Kegiatan tahun 2018 dalam rangka mewujudkan visi-misi Jambi Tuntas 2021 ini diadakan di Kota Jambi, Senin (2/4/2018). Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, 2 - 4 April 2018.

Peserta pelatihan FSVA sebanyak 22 orang pejabat dan staf teknik. FSVA dibentuk untuk menentukan lokasi prioritas wilayah yang rentan dan rawan ketahanan pangan.

“Program ketahanan pangan sangat ditentukan oleh data informasi pada keadaan wilayah yang rentan terhadap ketahanan pangan melalui FSVA,” kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Janbi, Arsyad Nur.

Provinsi Jambi memiliki data terakhir pada 2015. Tiga tahun kedepan sampai 2018 akan dimulai lagi. Data terakhir 2015 dan 2018 akan dimulai.

Arsyad berharap peserta pelatihan FSVA menyampaikan hasilnya pada masyarakat di wilayahnya. Melalui kegiatan FSVA bisa disampaikan laporan masing-masing wilayah terhadap ketahanan pangan.

Dalam pelatihan tersebut, mereka yang bertugas di kabupaten/kota dapat menyusun sendiri peta daerah rawan dan rentan terhadap ketahanan pangan.

Kementrian Pertanian Asep Ferdian sebagai narasumber di kegiatan tersebut menjelaskan, peta FSVA menggambarkan tingkat kerentanan terhadap ketahanan pangan, bukan menggambarkan tingkat kerawanan pangan." FSVA ini tentang memggambarkan tingkat kerentanan ketahanan pangan dan itu yang harus kita ketahui terlebih dahulu," kata Asep.

"Peta ini menjawab pertanyaan besar, mana lokasi yang rentan ketahanan pangan, dan apa sebab wilayah tersebut rentan dan rawan terhadap ketahanan pangan, dengan adanya pelatihan ini, di Kabupaten/Kota se - Provinsi Jambi harap dapat menyusun sampai dengan level yang paling bawah yakni Kecamatan sampai ke Desa, dan nanti kita akan mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rentan dan rawan terhadap ketahanan pangan," pungkas Asep. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya