"PLBN-PLBN itu pusat kegiatan ekonomi yang tumbuh nanti di daerah perbatasan. Asalkan Kemenhub langsung membuat bis perintis. Biar tumbuh ekonominya," tegas akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.
Akses yang semakin mudah juga menjadi pendorong masyarakat untuk bepergian dan secara otomatis menggerakkan ekonomi. "Tolnya saja. Orang di Jawa, penerbangan mahal, orang bisa naik kereta, darat juga bisa. Menyeberang ke Sumatera itu juga banyak orang Jawa naik bis atau bawa mobil sendiri. Karena lebih mudah, lebih mudah aksesnya," tandasnya.
Baca Juga: Setelah Sukses Tangani Pandemi, Pemerintah Kini Siap Hadapi Tantangan Ekonomi
Kaji Ulang
Pandangan berbeda disampaikan Kepala Pusat Makro Ekonomi dan Keuangan Indef Rizal Taufiqurrahman mengatakan, Ibukota Negara Baru Nusantara (IKN) tidak akan memberikan multiplier efek dalam mendorong perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Inflasi Cenderung Terkendali Jika Stok Pangan Aman
“Kalau bicara PSN kan multiplier effect terhadap ekonomi, IKN kan bukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi in direct, untuk percepatan ekonomi tetapi bagaimana IKN ini bisa menjadi backbone administrasi dan tata kelola negara,” sebut Rizal, Rabu (7/9).
“Saya memandang, IKN akan jadi PSN atau tidak, dalam jangka pendek apalagi menengah tidak akan memberikan akselerasi terhadap pertumbuhan ekonomi kita yang sedang diperjuangkan,“ tambah Rizal.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Hadiri IPEF, Pakar: Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com