Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama. Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen.
Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.
Baca Juga: PAN Hormati Keputusan Partai Golkar
Dunia Maya
Sementara itu, Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan, parpol masih perlu membangun strategi kampanye di dunia maya.
“Media sosial memiliki karakter sebagai media yang berjejaring. Artinya, unggahan yang disebarluaskan oleh media ini, walaupun tak diakses langsung oleh target khalayaknya tetap mampu merembes, mempengaruhi konstituen bahkan yang kurang melek sosial,” kata Firman, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: UU Daerah Kepulauan Syarat Utama bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Daerah
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com