Pemilu 2024 dan Demokrasi Saling Mengenyahkan

Indonesia kembali akan menggelar pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak pada 2024 mendatang

Reporter: Ilham Bintang | Editor: Admin
Pemilu 2024 dan Demokrasi Saling Mengenyahkan
Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang || Foto : Dokpri
Tapi satu dasawarsa terakhir permainan berubah drastis. Kita mengurut dada karena semangat sportivitas sebagaimana dalam game apapun hilang. Yang ada semangat saling mengenyahkan satu sama lain.  Hoax dan doxing menjadi senjata pamungkas untuk menyalurkan naluri pengenyahan lawan politik, bahkan jauh sebelum kompetisi dimulai. 

Pers tumbuh di tengah setting suasana itu. Mau tidak mau sering dianggap melakukan hal sama. Ini sangat berbahaya. Pada Pemilu sebelumnya masyarakat memparodikan Pemilu adalah babak Pers VS Pers. Keterbelahan pers  digambarkan sangat  ironis di mata  publik. Anda harus nonton dua Stasiun TV sekaligus untuk mendapatkan liputan coverboth sides. Ini tidak sepantasnya terjadi justru ketika reformasi bangsa pada tahun 1998  menghadiahi kemerdekaan pers kepada  wartawan dan bangsa Itu alasan Dewan Kehormatan PWI  bulan Maret memperingatkan seluruh wartawan anggota PWI agar tidak mencampursdukkan kegiatan kewartawanannya  dengan kegiatan di dunia politik. 

Dewan Kehormatan PWI Pusat mengingatkan anggota maupun  pengurus PWI di semua tingkatan yang akan menjadi calon anggota legislatif tidak mengerjakan  tugas kewartawanan, sedangkan bagi pengurus harus  mengundurkan diri sebagai pengurus. Seperti yang menjadi amanah Pasal 26 Peraturan Dasar PWI hasil Kongres XXIV di Solo Tahun 2018. Silahkan, namun semua  yang akan maju dalam pilpres, pilkada dan pemilu legislatif harus mengundurkan diri. 

Baca Juga: Pekan Olahraga untuk Menyegarkan Wartawan Profesional

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya