MUARABULIAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari mendirikan tenda, di tujuh kecamatan. Pemasangan tenda dilakukan karena saat ini debit air Sungai Batanghari terus naik dan mengancam rumah warga.
"Kami telah membangun tenda di tujuh kecamatan," kata Syamral, Kasi Tanggap Darurat BPBD Batanghari.
Pemasangan tenda ini untuk mengantisipasi jika ada warga mengungsi. Selain itu, BPBD Batanghari juga mendirikan tenda di beberapa desa yang rawan banjir, seperti Desa Olakbesar, Kecamatan Bathin XXIV.
Data dari petugas di lapangan, air sudah mencapai lantai rumah warga. Bupati Batanghari juga telah menginstruksikan pihak BPBD, agar terus memonitor banjir. Warga dihimbau waspada.
Batanghari sudah berstatus Siaga Darurat. Beberapa wilayah malah sudah terendam air. Meski begitu, bantuan untuk korban banjir belum ada, karena warga belum mengungsi. Banjir belum berdampak terhadap aktivitas warga.
"Bantuan sembako belum kami salur, lantaran belum mengganggu aktivitas warga. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyetok sembako, mengingat banjir sudah mengamcam warga,” jelas Syamral.
Debit air Sungai Batanghari terus naik. Di wilayah Bungo dan Sarolangun banjir masih terjadi. Air dari dua kabupaten itu akan turun ke Batanghari, karena semua air dari kabupaten tetangga bermuara di Sungai Batanghari.
"Pengalaman selama ini, setelah kabupaten lain airnya surut, baru Batanghari yang terkena banjir," ungkap Syamral. (infojambi.com/d)
Laporan : Raden
Baca Juga: Rekor Tertinggi, Indonesia Dilanda 1.985 Bencana Selama 2016
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com