ADVERTORIAL
INFOJAMBI.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi mengadakan tabligh akbar, Jumat (2/3/2018). Kegiatan ini dihadiri puluhan ribu warga.
Panitia sempat meragukan tenda yang disiapkan. Jemaah tumpah ruah hingga keluar tenda. Tabligh akbar ini merupakan terbesar yang pernah diadakan di Kabupaten Muaro Jambi.
Ramainya jemaah disebabkan penceramah yang dihadirkan adalah ustadz kondang, H Abdul Somad Lc. MA. Ustadz yang akrab disapa UAS ini menyampaikan tausiyah di Lapangan Bukit Cinto Kenang, Komplek Perkantoran Muaro Jambi.
Tabligh akbar juga dihadiri Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli, Bupati Muaro Jambi Hj Masnah Busyroh, Wakil Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno, para pimpinan pondok pesantren se-Muaro Jambi dan forkompinda setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Muaro Jambi, Masnah Busyroh menyampaikan ucapan terima kasih kepada UAS, karena telah menyempatkan diri hadir di tengah masyarakat Muaro Jambi.
“Selamat datang. Terima kasih Ustadz telah hadir di Kabupaten Muaro Jambi. Semoga tausiyah ustadz menjadi kebaikan bagi kita semua,” ujar Bupati.
Hal senada disampaikan Gubernur Jambi, Zumi Zola. “Silahkan ustadz ceramah sepanjang-panjangnya. Masyarakat di sini sudah lama menanti ceramah dari ustadz,” katanya.
Dalam tausiahnya, UAS menyampaikan bahwa jika setiap doa yang dipanjatkan untuk orang lain disampaikan yang baik-baik, maka yang mendoakan akan mendapat doa yang sama.
“Ustadz doakan anak saya menjadi anak sholeh. Saya doakan anak saya juga mendapat doa tersebut. Ya Allah, doakan jemaah saya sehat, maka malaikat juga mendoakan saya sehat,” kata UAS.
Ada satu doa yang tidak mau UAS sampaikan, yaitu mendoakan seseorang mendapatkan jodoh. “Ya Allah, dekatkan jodoh anak ini, malaikat akan menjawab, Ustadz Somad dapat lagi,” ujar UAS disambut gemuruh tawa jemaah.
UAS menjelaskan, jangan pernah mendoakan yang tidak baik. Jika dicaci atau dimaki, jangan balas dengan caci maki. Siapa yang mau memaafkan, Allah akan memberikan balasan.
Selain itu, UAS juga menyampaikan tausiyah tentang kewajiban bagi umat muslim. Dia mengibaratkan kewajiban dalam Islam sama halnya dengan kewajiban seorang tentara.
Tidak ada kewajiban bagi masyarakat Muaro Jambi untuk lari pagi. Tapi kalau sudah jadi tentara, wajib lari pagi. “Siapa yang tidak mau lari pagi, jangan masuk tentara,” ujarnya.
“Kesimpulannya, tidak wajib shalat, tidak wajib puasa. Bagi yang tidak Islam. Siapa yang tidak mau shalat, puasa, jangan masuk Islam,” tegasnya.
UAS mengatakan, siapa yang tidak bersyahadat, tidak masuk Islam, tidak akan diakui oleh Allah SWT. Di akhirat mereka akan masuk neraka jahanam.
UAS juga menjelaskan tentang cara masuk Islam. Mudah, tinggal baca dua kalimat syahadat. “Saya mudah kalo baca itu ustad, yang saya khawatiri itu sunat. Sakit. Sunat itu tidak sakit, cuma dicubit-cubit, nah putus,” ujarnya membuat jemaah tertawa.
Menurut UAS, sunat saat ini berbeda dengan zaman dulu. Orang Melayu dulu, besok jam enam pagi disunat, jam 6 sore berendam di air. Besok pagi dipanggil dukun sunat, pakai sembilu. Tidak pakai pisau, takut berkarat, tetanus.
“Diambil buluh, rupanya dia baru latihan pertama. Habis,” pungkas UAS sembari tersenyum, sementara jemaah tertawa. Acara ini ditutup dengan doa bersama. (Muammar Syarbani)
Baca Juga: Bupati Muaro Jambi Apresiasi Semangat Petani
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com