“Menjaga ketersediaan komoditas pangan yang dihasilkan dari luar daerah melalui pengadaan pasokan antar provinsi, dan menciptakan kemandirian pangan serta mengurangi ketergantungan impor bahan pangan dengan menciptakan barang substitusinya,” ungkapnya.
Bapanas Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi, I Gusti Ketut Astawa mengharapkan pemerintah daerah, Satgas Pangan dan stakeholder menjaga ketersediaan pangan dan kelancaran distribusi menjadi fokus utama dalam pengendalian inflasi.
Baca Juga: Tekan Inflasi, Zola Akan Undang BI
Gusti menyebutkan agar mengalokasikan dan mengoptimalkan APBD untuk kegiatan pengendalian inflasi seperti operasi/pasar murah, subsidi angkutan, subsidi pangan dan kerja sama antar daerah.
Melanjutkan gerakan menanam untuk komoditas pangan yang mudah dihasilkan sendiri, terutama mengantisipasi cuaca ekstrim.
Baca Juga: Toko TPID Hadir Dapat Kendalikan Inflasi Pangan
Ia menegaskan, pemda yang memiliki pasar induk perlu melakukan monitoring pasokan secara kontinyu. Termasuk mengidentifikasi asal pasokan dan kendala yang dihadapi, serta melakukan pengawasan implementasi KPSH/SPHP beras.
Usai rakor, Bupati Anwar Sadat menyampaikan bahwa dalam rangka menekan laju inflasi, Pemkab Tanjabbar telah melakukan sejumlah upaya.
Baca Juga: Inflasi Jadi Parameter Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Daerah
“Pemkab Tanjabbar melakukan penanaman cabai merah. Selain itu juga yang menjadi perhatian kita, untuk dapat memanfaatkan lahan penanaman padi,” ujarnya.
Anwar minta TPID dan Satgas Pangan Tanjabbar saling berkoordinasi guna menjaga ketersediaan pangan dan kelancaran distribusi yang menjadi fokus utama dalam pengendalian inflasi. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com