ibi.jpg" alt="" width="865" height="450" />MUARABULIAN - Guna meningkatkan kesehatan masyarakat, peran bidan dalam pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan (KB-Kes) diharapkan untuk terus meningkat. Dan, dalam pelayanan kesehatan, Pemerintah Provinsi Jambi mengapresiasi kontribusi bidan.
Hal itu disampaikan Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekda Provinsi Jambi H. Saipuddin mewakili Gubernur Jambi, H Zumi Zola, dalam Pencanangan Momentum Bhakti Sosial IBI (Ikatan Bidan Indonesia) KB-Kesehatan Tingkat Provinsi Jambi 2017 memperingati HUT ke-66 IBI di Desa Bungku, Bajubang, Batanghari, Rabu (5/7) pagi.
Tema Hari Bhakti dalam rangka HUT ke-66 IBI tersebut "Bulan Bhakti IBI Meningkatkan Kesertaan Ber-KB Serta Mengawal Kesehatan Perempuan dan Keluarga Dalam Rangka Mencapai Keluarga Berketahanan Indonesia Sejahtera".
Pembukaan Hari Bhakti dalam rangka HUT IBI yang ke-66 ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten III Sekda Provinsi Jambi dan pemotongan tumpeng oleh Ketua IBI Cabang Kabupaten Batanghari.
Dalam sambutan Gubernur Jambi yang disampaikan oleh Asisten III Sekda Provinsi Jambi, H. Saipuddin disampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana) di Provinsi Jambi tidak terlepas dari dukungan semua pihak dan juga peran bidan yang sangat besar dalam pelayanan keluarga berencana.
"Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh bidan yang telah membantu ibu-ibu dalam menjaga kesehatannya melalui keikutsertaannya dalam ber-KB," kata gubernur.
"Kemudian, Pemerintah Provinsi Jambi juga mendukung akselerasi revitalisasi program kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Jambi dengan mengintensifkan komunikasi, koordinasi dan kemitraan dengan berbagai sektor terkait, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota," sambung gubernur.
Gubernur menyatakan, saat ini tantangan yang berat bagi Provinsi Jambi dibidang Keluarga Berencana dan Kesehatan adalah masih rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan kontrasepsi jangka panjang (MKJP), tingginya angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan tingginya angka kematian anak dan Balita (AKB). Karena itu, perlu adanya upaya-upaya yang revolusioner untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB tersebut.
"Saya berkeyakinan bahwa dengan kemitraan dan dukungan semua pihak serta keterpaduan lintas sektor, akan mampu memberikan kontribusi terhadap keberhasilan program kependudukan dan KB serta program kesehatan di Provinsi Jambi," ujar gubernur.
Selanjutnya, gubernur juga berharap agar melalui momentum bhakti IBI tersebut, Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jambi dapat membantu setiap keluarga untuk memberdayakan dirinya dalam membangun keluarga kecil yang sehat, bahagia, dan sejahtera. "Selamat kepada jajaran IBI yang memperingati hari lahirnya yang ke 66 tahun ini. Semoga sukses dan tetap jaya Ikatan Bidan Indonesia," pungkas gubernur.
Deputi Bidang Pengendalian Pendudukan BKKBN RI, Dr. Wendy Hartanto, MA menerangkan, IBI adalah sebuah organisasi profesional yang diakui kiprahnya baik di tingkat nasional regional maupun internasional.
“Hal tersebut tentu saja diperoleh IBI dan seluruh perangkatnya yang sudah sangat banyak memberikan andil positif dalam dunia kesehatan terutama di bidang pelayanan KB dan pelayanan perawatan kesehatan ibu dan anak. Dan semua itu tentunya tidak lepas dari kinerja semua bidan baik bidan desa , Puskesmas, maupun bidan praktek Mandiri," ujar Wendy.
Menurut Wendy, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kegiatan yang harus diwujudkan secara bersama-sama dalam setiap kegiatan dalam upaya memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yang dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif dan partisipatif dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
"Untuk itu kesehatan haruslah kita pahami secara komprehensif dimana kesehatan tidak saja dilihat dari aspek sehat dari kondisi fisik saja akan tetapi lebih dari itu kesehatan harus dilihat dari aspek mental spiritual maupun sosial," jelasnya.
Ketua IBI Cabang Kabupaten Batanghari selaku ketua panitia Asmawaty,Skm. Kes dalam laporannya menyampaikan, IBI (Ikatan Bidan Indonesia) berdiri pada tanggal 24 Juni tahun 1951 dan saat ini berusia 66 tahun, sedangkan Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kabupaten Batanghari berdiri pada tahun 1979, yang berarti IBI di Kabupaten Batanghari sudah berusia 38 tahun.
"Ikatan Bidan Indonesia cabang kabupaten mempunyai 12 ranting dengan jumlah anggota 326 anggota tersebar di instansi pemerintah dan swasta, bekerja di seluruh pelosok desa se Kabupaten Batanghari," katanya.
Turut hadir dalam acara ini Bupati Batanghari, H. Syahirsah, unsur Forkopimda Kabupaten Batanghari, Ketua IBI Provinsi Jambi Hj. Tarti Nurti, SPd. M.Kes, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, para Asisten Sekda Kabupaten Batanghari, para Kepala OPD se Kabupaten Batanghari, Camat Bajubang, Kades Bungku serta para undangan lainnya. (infojambi.com)
Penulis : Zainal Mahyudi || Foto : Kamarul Zaman
Baca Juga: Awal Maret Bides-Dokter yang Baru Diangkat Terima Gaji Perdana
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com