Bambang minta masyarakat berhati-hati dalam berinvestasi, agar tak terjebak. Saat ini banyak penipuan berkedok investasi yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu cepat.
“Investasi bodong memakan korban dari berbagai latar belakang pendidikan. Artinya, pendidikan tinggi bukan jaminan tingkat literasi keuangannya sudah baik," ujarnya.
Baca Juga: OJK Catat Likuiditas dan Permodalan Lembaga Jasa Keuangan Tetap Baik
Bambang mengimbau masyarakat harus semakin waspada hingga menekan sifat greedy jika menerima tawaran imbal hasil menggiurkan yang tidak masuk akal. OJK telah menerbitkan berbagai aturan untuk memangkas investasi bodong. Industri keuangan pun telah melakukan literasi dan edukasi sejalan.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Carbon merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Inarno Djajadi menyampaikan, sangat mengapresiasi investor Jambi selama 3 tahun berturut-turut, 2021 - 2023, selalu menempati peringkat 5 besar di Pulau Sumatera.
Baca Juga: Pengamat : Tak Harus Tunggu 2023, Semua UUS Sudah Spin Off
“Pada 2023 Jambi berada di posisi ketiga se-Sumatera yang memiliki laju peningkatan investor terbesar,” ucapnya.
Sosialisasi diisi dengan pemaparan oleh beberapa narasumber, antara lain Halimatus Sa’diyah selaku Deputi Direktur Pelaksana Edukasi Keuangan OJK, Rena Novita selaku Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi, Lolita Liliana selaku Wakil Kompartemen Pengembangan Dewan APRDI, dan Septarini Geminastitie selaku Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Jasa Keuangan OJK Provinsi Jambi. ***
Baca Juga: BTPN Wow! Dorong Perluasan Akses Keuangan
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com