MUARABULIAN — Gubernur Jambi, Zumi Zola, sangat mendukung distribusi beras sejahtera. Hal tersebut dikatakan Zola dalam Penyaluran Subsidi Beras Sejahtera bagi Keluarga Penerima Manfaat 2017 oleh Menteri Sosial, di Kantor Camat Muara Bulian, Batanghari, Sabtu (28/1).
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa didampingi Gubernur Jambi dan Bupati Batanghari memberikan secara simbolis bantuan beras sejahtera dan paket sandang kepada perwakilan keluarga penerima. Program ini meringankan beban masyarakat, khususnya masyarakat tidak mampu.
"Beras juga turut mempengaruhi inflasi, dengan adanya bantuan beras ini diharap mengurangi laju inflasi," ujar Zola.
Zola mengapresiasi Bupati Batanghari dan jajarannya yang meraih Raskin Award, atas tertibnya pengambilan dan pembayaran raskin (saat ini berubah nama menjadi beras sejahtera).
Zola menekankan penerima beras sejahtera tepat sasaran, orang atau keluarga yang benar-benar layak menerimanya. Dengan perubahan nama nenjadi beras sejahtera, ada suatu semangat positif bagi masyarakat penerima.
Zola juga sangat mendukung program cetak sawah yang dilakukan pemerintah, pusat, provinsi, kabupaten dan didukung oleh TNI.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengusulkan penggantian nama menjadi beras sejahtera supaya konotasinya lebih bagus. Beras sejahtera yang diterima masyarakat harus layak dikonsumsi.
Kepala Bulog Divisi Regional Jambi, Epdal menyampaikan, pada 2016 beras sejahtera disalurkan 100 % di Provinsi Jambi, yakni 29 juta 300 ribuan kg dengan jumlah keluarga penerima 162.779 RTSPM. Di Kabupaten Batanghari 2.437.380 kg dengan 13.541 keluarga penerima.
"Kabupaten Batanghari sangat tertib dalam pengambilan beras sejahtera, pembayarannya cash and carry, tanpa tunggakan," ujar Epdal.
Bupati Batanghari, Syahirsah menjelaskan, seluruh biaya transportasi beras sejahtera sampai ke kantor kepala desa dianggarkan di APBD kabupaten. Seluruh masyarakat miskin di Batanghari datanya sudah ada di Kemensos dan ter-cover oleh BPJS.
"Untuk masyarakat tidak mampu, jika ada yang dirawat inap di rumah sakit, ada uang tunggu. Untuk yang meninggal diberikan santunan kematian Rp 3 juta per orang," tutur Syahirsah.
Jumlah masyarakat miskin di Batanghari mencapai 80 ribu jiwa lebih dan telah didata 92,2 % by name by address. Sisanya didata sampai komplit. (infojambi.com)
Laporan : Mustar Hutapea || Editor : Doddi Irawan
Baca Juga: Pemkab Batanghari Tambah Penerima Beras Sejahtera
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com