PALEMBANG — Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H Fachrori Umar menegaskan bahwa Pemprov Jambi sangat mendukung pertumbuhan hijau (ekonomi hijau). Wagub menghimbau masyarakat melestarikan lingkungan dan hutan.
Hal itu dikemukakan Wagub dalam Penandatanganan Deklarasi Pertumbuhan Ekonomi Hijau Berkelanjutan oleh Gubernur se-Sumatera, Restoration For Earth South Sumatera Indonesia, di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (10/5).
Pertemuan yang diselenggarakan merupakan tindak lanjut pertemuan tingkat tinggi di Jerman tahun lalu, membahas masalah Pertumbuhan Ekonomi Hijau berkelanjutan, seperti pertanian, kehutanan dan pelestarian lingkungan hidup, dilanjutkan deklarasi MoU Gubernur se-Sumatera.
“Pemprov Jambi sangat mendukung Pertumbuhan Hijau berkelanjutan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dengan kondisi lingkungan tetap terjaga,” ujar Wagub.
Wagub mengatakan, lingkungan dan hutan di Indonesia mengalami tingkat kerusakan sangat memprihatinkan, termasuk di Jambi, daerah aliran sungai maupun pengurangan daya tampung, yang salah satunya disebabkan prilaku manusia dan usaha pemerataan hasil sumber daya alam yang tidak menerapkan asas usaha berkelanjutan serta bencana alam.
Dalam acara yang dibuka oleh Dirjen Sumberdaya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wagub menandatanganani deklarasi pertumbuhan ekonomi hijau bersama gubernur se-Sumatera.
"Provinsi di Sumatera sebagai pioneer pertumbuhan ekonomi hijau yang akan dikenal dunia, mendapatkan dukungan dari donor internasional dalam penyusunan dokumen perencanaan Green Growth, dokumen NGO internasional dapat peningkatan kapasitas sumberdaya manusia serta dapat dukungan donor dari THD implementasi ekonomi hijau," sebut Wagub.
Wagub berpesan pada seluruh masyarakat Jambi untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan, diantaranya pembukaan lahan tanpa membakar. Tidak boleh lagi membuka lahan dengan membakar, akan mengakibatkan kerusakan ekosistem yang lebih parah lagi, akibatnya terjadi kabut asap.
“Ekonomi hijau dapat dilihat sebagai paradigma ekonomi baru, mendorong pertumbuhan pendapatan dan lapangan kerja, sekaligus mengurangi resiko dan kelangkaan lingkungan, mewujudkan pembangunan berkelanjutan," kata Wagub.
Wagub menjelaskan, perekonomian hijau dapat secara tajam mengurangi bahkan memperbaiki kerusakan lingkungan, sekaligus mengurangi dan membantu adaptasi terhadap perubahan iklim. Ini merupakan ekonomi alternatif berlandaskan pada pengakuan nilai alam untuk masyarakat dan penggabungan modal alam ke dalam kebijakan ekonomi dan pengambilan keputusan di sektor swasta.
Dalam mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan, tidak terlepas dari perencanaan jangka panjang dan menegah melalui visi Jambi Tuntas 2021 dituangkan dalam RPJMD Provinsi Jambi, untuk diindikasikan program peningkatkan fungsi pengendalian terhadap lingkungan.
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin menyampaikan, Pemprov Sumatera Selatan semakin memperkuat komitmen terhadap restorasi lanskap hutan melalui penyelenggaraan (Asia Bonn Challenge High Level Meeting) pada 9 - 10 Mei 2017.
Bonn Challenge merupakan forum pertemuan regional, salah satu upaya penyelamatan hutan di tingkat pemerintahan, juga melibatkan elemen masyarakat sipil dan bisnis seluruh dunia.
Gubernur Sumsel menyatakan, dalam beberap tahun terakhir kawasan Sumsel disoroti akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dengan diadakan pertemuan ini, masyarakat Sumsel sangat menyadari konsekuensi berbagai tindakan yang tidak lestari di masa lampau.
“Di sinilah masyarakat menunjukan keseriusan menjaga hutan dan lingkungan, agar terhindar dari kerusakan dan kebakaran," jelas Alex. (infojambi.com)
Penulis : Sapra Wintani
Baca Juga: Wagub Apresiasi Upaya Baleg DPR RI
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com