Penulis : Tim Liputan || Editor : Doddi Irawan
INFOJAMBI.COM — Guna meningkatkan pencegahan dan penanganan wabah corona virus disease (covid-19), Pemerintah Provinsi Jambi mengambil kebijakan anggaran.
Pemprov Jambi meningkatkan anggaran penanganan covid-19, untuk mencegah penambahan kasus terinfeksi.
Kebijakan ini diungkapkan Penjabat Sekda Provinsi Jambi, H Sudirman mewakili Gubernur Jambi, dalam Rakor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, di Kantor Gubernur Jambi, Senin (23/3/2020).
Sudirman mengungkapkan, gugus tugas ini terdiri dari lintas sektor, melibatkan Pemprov Jambi, forkopimda, TNI, Polri, Angkasa Pura II, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), lapas, BPOM dan pihak lainnya.
Untuk meningkatkan sinergitas, Gubernur Jambi akan mengirim surat ke pemerintah kabupaten/kota guna memperoleh data Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi telah naik dari waspada menjadi siaga. Artinya, Dana Tak Terduga (DTT) bisa dialokasikan untuk penanganan covid-19.
Penggunaan dana itu diutamakan untuk tiga OPD, yakni dinas kesehatan, rumah sakit umum dan BPBD.
“Ini bagian dari tindak lanjut komitmen pemerintah daerah,” ujar Sudirman.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2020 tentang percepatan penanganan covid-19, pemerintah dDaerah bisa menggunakan DTT di APBD provinsi, kabupaten dan kota .
“Kami sudah siap 11 miliar rupiah, sesuai informasi dari Kepala Bakeuda Provinsi Jambi,” ujar Sudirman. ***
Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Dul Alim menekankan sinergitas dan keseriusan bersama dalam penanganan covid-19. “Kita harus bersineregi dan berpikir serius,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Raden Mattaher, dr M Fery Kusnadi mengatakan, pihaknya telah mengadakan pelatihan penanganan covid-19 kepada 122 orang, terdiri dari dokter, perawat dan paramedis.
Menghadapi pandemi virus corona, masyarakat Provinsi Jambi diimbau menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan hand sanitizer.
Masyarakat juga perlu memperhatikan etika batuk dengan menutup mulut, etika bersin, social distancing (menjaga jarak) dan menghindari kerumunan orang banyak. ***
Baca Juga: Anggaran Peningkatan Mutu Pendidikan Dikurangi, Defisit Jadi “Kambing Hitam”
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com