Pemprov Terus Berupaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

| Editor: Doddi Irawan
Pemprov Terus Berupaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat



KOTAJAMBI — Gubernur Jambi, H Zumi Zola, mengemukakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus berupaya mencarikan solusi untuk masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam kesehariannya, Pemperov Jambi terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini tidak mudah tapi itu adalah tanggung jawab kita bersama,” demikian dikemukan Zola pada Pembukaan Seminar Nasional yang diselenggarakan Universitas Batanghari (Unbari), di Aula Abdurrahman Sayoeti, Sabtu (6/5) pagi.

Zola membuka seminar yang mengangkat tema "Permasalahan, Tantangan, dan Kebijakan Dalam Mengurangi Kemiskinan Melalui Pembangunan Berkelanjutan."

"Saya sangat menyambut baik terselenggaranya seminar nasional ini, dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan kontribusinyata bagi kami sebagai penyelenggara pemerintahan, yang mana pada saat ini kami sedang giat-giatnya menekan angka kemiskinan yang berada di Provinsi Jambi," kata Zola.

Zola menjelaskan, tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi Jambi dan Pusat tidaklah mudah, banyak sekali sektor-sektor yang perlu diperhatikan, salah satu indikator bagaimana mensejahterakan masyarakat dengan memperhatikan kemiskinan yang rendah.

"Alhamdullilah berdasarkan data dari BPS, Provinsi Jambi dari masa pemerintahan yang kami jalani bersama Pak Fachrori Umar satu tahun 2016 sampai 2017, angka pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari sebelumnya 4,2 persen naik menjadi 4,7 persen. Hal ini mengindikasikan, ketika angka pertumbuhan ekonomi naik, menurunkan angka pegangguran dan kemiskinan di Provinsi Jambi," jelas Zola.

Mengingat kejadian imbas kabut asap ditahun 2015 yang lalu membuat kerugian dari berbagai semua sektor senilai Rp12 triliun dari segi ekonomi, dan betapa kerugian masyarakat dari segi kesehatan serta pendidikan, karena anak-anak dengan terpaksa diliburkan, ini bisa dikatakan mulai dari titik nol Provinsi Jambi untuk bisa dapat bangkit lagi.

“Alhamdullilah dengan segala keterbatasan, belum lagi tahun lalu Pemprov defisit anggaran karena dipotong oleh Pemerintah Pusat senilai Rp400 miliar, sangat besar sekali untuk Pemrov Jambi, tapi kita dapat mengatasi itu semua," tutur Zola.

"Ketika saya bertemu dengan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, kami diskusi saat itu, saya tanya berapa APBD Kota Bandung, ternyata APBD Kota Bandung setara dengan Provinsi Jambi, itu hanya untuk satu kota, sedangkan Provinsi Jambi 9 kabupaten 2 kota, sudah tentu pembangunan infrastruktur lebih cepat di Jawa, sedangkan kita, itulah yang kita bagi pembangunan infrastruktur di Kerinci, Sarolangun, Tebo, Sungai Bahar, dan kabupaten/kota lainnya se Provinsi Jambi, inilah tantangan kita," sambung Zola.

"Dengan keterbatasan anggaran tersebut, saya instruksikan kepada semua bupati/walikota agar program pembangunan dengan cara prioritas atau super prioritas, apa yang dibutuhkan terlebih dahulu, itulah yang dibangun," tegas Zola.

Gubernur Zola sangat mengharapkan adanya sumbagan saran yang positif untuk pemerintah. "Dengan terselenggaranya seminar nasional ini diharapkan adanya sumbangan saran dan pemikiran yang positif untuk Pemprov dalam membangun, karena pembangunan bukan tanggung jawab pemerintah semata melainkan tanggung jawab bersama," pungkas Zola.

Rektor Universitas Batanghari, H.Fachruddin Razi,SH,M.Si menyampaikan, masalah kemiskinan dianggap sebagai salah satu yang dapat menghambat proses pembangunan nasional.

"Angka kemiskinan ditingkat masyarakat masih cukup tinggi. Meskipun dari lembaga statistik negara, selalu menyatakan bahwa setiap tahun angka kemiskinan cenderung menurun," kata Fachruddin.

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia. Indikatornya, tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa, lokasi geografis, gender, dan lokasi lingkungan, yang tidak dapat terpenuhi.

Fachruddin mengungkapkan, kemiskinan dimana kondisi seorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih baik dan bermatabat. "Untuk itu, kemiskinan wajib kita tanggulangi bersama, sebab jika tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembangunan nasional," tegasnya.

Dikatakan Rektor, kegiatan seminar nasional ini upaya aktif perguruan tinggi untuk mendukung Indonesia menanggulangi masalah kemiskinan, selain dapat meningkatkan awareness (kepedulian) tentang pengurangan kemiskinan dilingkungan perguruan tinggi. "Kegiatan seminar ini dapat memberikan masukan yang konstruktif bagi para pemangku kebijakan pada pemerintah daerah khususnya di Provinsi Jambi," pungkas Rektor.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat APTISI, Dr.Ir.H.M.Budi Djatmiko, M.Si, Ketua Kopertis Wilayah X, Prof. Dr.H.Hery,SE,MBA, Rektor STIA Prima Sengkang Sulawesi Selatan, Prof.Dr.Imran Ismail, Ketua Yayasan, Drs.H.Hasip Kalimuddin Syam, Ketua Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Jambi, Prof.Dr.H.Syamsurizal Tan,SE,MA, Pimpinan Cabang Bank Jambi, Nur Hadi, S.Kom, para peserta seminar, serta para undangan. [infojambi.com]

Penulis : Sapra Wintani || Photografer : Agus

 

Baca Juga: Rektor Unja Jadi Pembicara Seminar Bersama Belasan Profesor

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya