Penerapan Bioetanol Harus Berbasis Riset Ilmiah

Penerapan Bioetanol Harus Berbasis Riset Ilmiah

Reporter: TIM | Editor: Admin
Penerapan Bioetanol Harus Berbasis Riset Ilmiah
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto. (Foto : Dok. DPR)

INFOJAMBI.COM - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menegaskan pentingnya kajian komprehensif terhadap kebijakan pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. 

Menurutnya, penerapan bioetanol harus dilakukan secara hati-hati dan berbasis riset ilmiah yang terbukti aman, mengingat kebijakan ini menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan berbagai sektor strategis nasional.
 
“Karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan banyak pemangku kepentingan, pemanfaatan etanol sebagai campuran BBM harus melalui proses yang betul-betul proven, melalui kajian tertentu. Etanol ini memiliki sifat kimia yang spesifik, salah satunya bersifat korosif,” ujar Sugeng  di Jakarta, Senin (20/10/2025).
 
Sugeng menjelaskan bahwa sejumlah negara di dunia telah berhasil memanfaatkan bioetanol sebagai campuran bahan bakar kendaraan. Indonesia pun memiliki potensi besar untuk mengembangkannya. Terutama melalui sumber daya alam yang melimpah di wilayah tropis. 

Baca Juga: DPR : UU Kepariwisataan Mampu Dongkrak PAD Daerah dan Ekonomi Nasional

Namun, implementasinya harus melalui penelitian dan uji coba menyeluruh agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap performa kendaraan maupun infrastruktur energi.
 
“Pemanfaatan bioetanol ini sebenarnya langkah yang baik, apalagi jika kita melihat dampak jangka panjangnya terhadap ekonomi dan lingkungan. Tapi harus dikaji betul secara ilmiah agar tidak menimbulkan efek teknis yang tidak diinginkan,” katanya.

Politisi Fraksi Partai NasDem ini mengatakan penggunaan bioetanol dapat menjadi solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang kini menimbulkan beban besar bagi perekonomian nasional. 

Baca Juga: Legislator Adisatrya Sulisto Dorong Perbaikan Kondisi Industri Baja Nasional

Ia memaparkan, konsumsi BBM Indonesia saat ini mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari, sementara kemampuan produksi dalam negeri hanya sekitar 600 ribu barel per hari.
 
“Artinya, kita masih mengimpor sekitar satu juta barel per hari, baik dalam bentuk minyak mentah maupun produk BBM jadi. Ini menjadi beban ekonomi yang terus meningkat setiap tahun dan membebani APBN kita,” katanya.

 

Baca Juga: Puan : Hindari Tumpang Tindih Peran Regulator dan Operator di BUMN

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya