"Kalau tidak jadi ketemu ya pasti ada agenda yang lebih penting. Entah Puan atau Airlangga yang waktunya tidak cocok. Bukan karena soal cocok-tidak cocok (partai)," jelas Adi.
Adi menilai, hal itu juga pernah terjadi saat Puan mengagendakan pertemuan dengan Prabowo, namun karena alasan teknis pertemuan itu tidak lakukan. Lalu Puan melakukan kunjungan ke Nasdem. Hal itu pula yang terjadi dengan agenda pertemuan Puan-Airlangga kali ini.
Baca Juga: KIB Cari Anggota Baru, Pengamat Sebut Belum Kuat atau Memang Mencari Penengah.
Persoalan teknis saja. Karena dulu infonya Puan juga pertama kali ingin bertemu dengan Prabowo Subianto. Cuma karena waktunya tidak cocok, maka dengan Nasdem dulu. Seperti halnya batal bertemu Airlangga ya karena persoalan teknis saja," tambahnya.
Selain itu, PDIP dan Golkar tidak punya rekam konflik dan jejak persoalan. Sehingga hal itu menepis dugaan adanya ketidakcocokan antara dua partai tersebut.
Baca Juga: Jaga Inflasi, Subsidi Energi Tahun Depan akan Lebih Tepat Sasaran
"Sejalur, sama-sama loyalis, tidak punya sejarah konflik selama sama-sama menjadi pendukungnya Jokowi," pungkasnya.
Pertimbangan Strategis
Baca Juga: Kebersamaan KIB Diharap Berwujud Nyata dalam Politik Kebangsaan
Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi, PDIP memang hanya mengunjungi pihak-pihak yang dianggap strategis.
“Tentu PDIP melihat mana yang lebih strategis, kalau kita jujur bagi PDIP gerindra jauh lebih strategis ketimbang Golkar. itu kan perspektif saja,“ kata Pangi, Senin (5/9).
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com