Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan penurunan harga terjadi pada bawang merah (andil -0,0976), kangkung (andil-0,036), ikan asin teri (andil -0,036), bayam (andil -0,0276) dan pepaya (andil- 0,00454).
"Kedepan kami memperkirakan bahwa inflasi IHK pada akhir 2023 akan lebih rendah dari 2022 dan kembali ke dalam target 3t196 pada tahun 2023," ujar Eva.
Baca Juga: Bank Indonesia Perwakilan Jambi Dirampok, Belasan Karyawan Disandera
Guna mencapai target sasaran, terdapat risiko yang perlu menjadi perhatian, antara lain kenaikan Fed Funds Rate yang diperkirakan berlanjut sampai tahun 2023, dengan siklus lebih panjang (higher for longer), berisiko mendorong tetap kuatnya mata uang dolar AS, dan berimbas pada peningkatan harga barang di Provinsi Jambi.
Selanjutnya, meningkatnya ketidakpastian global seiring berlanjutnya eskalasi geopolitik Rusia dan Ukraina, berisiko memberikan tekanan terhadap rantai pasok global.
Baca Juga: Zola Harap Penelitian SEM Institute – BI Dorong Kemajuan UMKM
Selain itu, terdapat risiko berlanjutnya tekanan terhadap harga pupuk yang mendorong peningkatan biaya produksi bahan pangan kedepan.
Dalam rangka memitigasi risiko, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi siap terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah, melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif terkait perkembangan inflasi. ***
Baca Juga: BI Jalin Kerjasama Kemandirian Ekonomi dan Pemanfaatan Teknologi Informatika
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com