Perempuan Desa Gambut Bersatu Membuat Masker dan Jamu untuk Cegah COVID-19

| Editor: Wahyu Nugroho
Perempuan Desa Gambut Bersatu Membuat Masker dan Jamu untuk Cegah COVID-19

Penulis : Tim Liputan || Editor : Wahyu Nugroho


Bengkel Kerajinan Anyaman Purun yang disulap jadi Rumah Produksi Masker Kain di Desa
Menang Raya, OKI, Sumsel. (Foto: Suparedy)

Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Korban Gempa Aceh Terus Mengalir


INFOJAMBI.COM - Perempuan punya solidaritas tinggi dan kekuatan untuk menggerakkan perubahan. Tidak terkecuali pada sosialisasi pola hidup bersih dan sehat. Kini, masker kain dan jamu adalah medium pemersatu gerakan perempuan di Desa Peduli Gambut hadapi virus Corona.

Bengkel Kerajinan Anyaman Purun disulap jadi Rumah Produksi Masker Kain di Desa
Menang Raya, OKI, Sumsel.

Rumah produksi masker ini awalnya adalah tempat membuat kerajinan anyaman purun, dimana Purun (Eleocharis) adalah tanaman sejenis rumput yang banyak dijumpai di lahan gambut.

Dua tahun lalu, Badan Restorasi Gambut (BRG) memberikan bantuan mesin jahit kepada kelompok penganyam purun di Desa Menang Raya. Desa ini masuk ke dalam Program Desa Peduli Gambut.

Setelah kisah sukses kelompok ini viral di media sosial, kini mereka kebanjiran pesanan.

Komandan Koramil 402-02/Pedamaran, Kapten Infanteri Pianto dan Ibu-Ibu Persit pun berkunjung untuk belajar membuat masker pada kelompok pengrajin di Menang Raya

Cerita yang sama dikabarkan dari Kalimantan Barat. Tepatnya dari Desa Sarang Burung Danau di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas.

Kaum perempuan di desa itu ramai-ramai membuat masker kain untuk mencegah penularan virus Corona.

Di Riau, kelompok ibu-ibu PKK dari Desa Pedekik dan Desa Temiang di Kabupaten Bengkalis melakukan hal serupa. Mereka berinisiatif membuat masker-masker kain serta jamu dari bahan-bahan rimpang.

"Tanaman rimpang ini kami ambil dari kebun tanaman obat keluarga yang kami tanam di
perkarangan rumah, dengan menggunakan pupuk alami," kata Rita Afriana, Ketua TP
PKK Desa Pedekik.

PKK Pedekik menggunakan dana kas kelompok mereka untuk membuat masker dan jamu.

Sementara Kelompok PKK DPG Temiang mendapat suntikan dana dari Dana Desa Bidang K 5. Masker dan jamusemuanya dibagikan gratis kepada warga sedesa.


Kelompok PKK Desa Pedekik, Kab. Bengkalis Riau, bagikan jamu rimpang kunyit
dan jahe kepada warga (Foto: Yeyen)


Cerita-cerita ini menunjukkan semangat dan keswadayaan perempuan desa-desa gambut
yang sangat tinggi untuk ikut memerangi virus Corona.

Usaha ini menjadi makin penting dan menarik ketika pemerintah desa juga ambil bagian.

Inilah yang terjadi di Desa Tanah Habang Kanan, Kecamatan Lampihong, di Kabupaten Balangan dan Desa Pulan Tani, Kecamatan
Haur Gading, di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel.

Pemerintah kedua desa bergerak cepat merespon kebijakan Kementerian Desa PDTT tentang perubahan alokasi dana desa untuk padat karya tunai.

Mereka memesan ratusan buah maskerkain kepada kelompok-kelompok perempuan pengrajin purun. Tidak saja pemerintah desa setempat, tetapi pemerintah desa tetangga juga memesan.

Di Pulan Tani, para pengrajin yang tergabung ke dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Berkat Ilahi, saat ini sibuk mengerjakan pesanan masker kain dari Pemerintah Desa mereka.

“Kami sudah membeli 350 masker dari KUBE dan rencana akan menambah lagi,” kata Ibnu, Kades Pulan Tani.

Sekarang terkumpul 550 masker untuk warga Pulan Tani. Kelompok ini membuat masker dengan memanfaatkan mesin jahit bantuan BRG, LSM Kemitraan dan Disperindagkop Kabupaten HSU.

KUBE Berkat Ilahi harus mampu mengatur pembagian kerja anggota kelompok mereka dengan baik. Saat ini, tidak saja sibuk membuat masker, tetap mereka juga harus memenuhi pesanan ratusan tas anyaman purun. Anggota kelompok berbagi peran antara yangmemproduksi masker dan tas purun.

Aktifitas KUBE Berkat Ilahi ini segera diikuti kelompok perempuan dari Desa Peduli Gambut lain di Kalsel, seperti di desa Tambak Sari Panji, Murung Panggang, Darussalam, Sungai Namang, dan Kaludan Kecil. Semuanya berada di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

“BRG sedang mempersiapkan dukungan untuk produksi masker di desa-desa tersebut.
Diharapkan ribuan masker dapat dihasilkan”, kata Dinamisator Desa Peduli Gambut Kalsel, Enik Maslahah.

Produksi masker di sini dipermudah dengan sudah adanya mesin-mesin jahit yang sebagian berasal dari bantuan BRG dan Disperindagkop Hulu Sungai Utara.

Masih di Kalsel, perempuan penjahit di Desa Tanah Habang Kanan di Kabupaten Balangan,
mengaku kewalahan menerima pesanan masker kain.

Masniah, salah seorang di antara mereka mengatakan, banyak sekali pesanan yang kami terima. Apalagi sekarang Desa juga memesan pada kami.

Hal ini dibenarkan Kades Tanah Habang Kanan, Rostam. “Pemerintah Desa mengajak kelompok Berkat Jaya untuk membuatkan masker bagi warga desa sebanyak 360 buah. Kelompok ini sudah membuat masker sejak awal kondisi darurat Corona ini, melalui penjualan online,” kata Rostam.

Masniah mengatakan kelompoknya mengalami kendala kekurangan bahan baku, seperti karet untuk tali masker.

Bahan baku pembuatan masker hanya bisa diperoleh di pasar ibukota kabupaten. Padahal mobilitas mereka sekarang terbatas. Hal itu ditambah lagi dengan ketersediaan mesin jahit di kelompok ini hanya dua buah. Tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat para perempuan ini membantu pencegahan penyebaran virus
Corona.

Masker kain non-medis ini merupakan sumbangsih kaum perempuan di desa-desa Peduli Gambut untuk mencegah penyebaran virus Corona. Ketika pemerintah mewajibkan penggunaan masker dan mendorong padat karya tunai, para perempuan desa-desa gambut sudah menunjukkan aksinya.

“Mungkin orang melihat masker hanya pelindung diri menghadapi ancaman virus. Tapi, bagi kami, masker, demikian juga jamu, adalah alat pemersatu gerakan perempuan di desa-desa gambut.

Perempuan punya solidaritas tinggi dan kekuatan untuk menggerakkan perubahan, khususnya pada pola hidup bersih dan sehat,” demikian disampaikan Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna Safitri.


Berbagai masker dari kain sasirangan, khas Kalimantan Selatan yang diproduksi di Desa Tanah Habang Kanan (Foto: Rahmadania)

Baca Juga: Zola Berangkatkan Adilla dan Fareli ke RSCM


Pada bulan April ini, kita akan memperingati Hari Kartini. Tidak berlebihan jika pada
peringatan ini kita berikan penghargaan kepada seluruh perempuan yang sudah memberikan sumbangsih nyata pada upaya cegah penyebaran COVID-19 di Indonesia.***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya