INFOJAMBI.COM- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya kelompok perempuan yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi pada Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Ibu Cerdas Keuangan, Keluarga Sejahtera Finansial" dalam rangka memperingati Hari Ibu yang dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Senin.
Baca Juga: OJK Catat Likuiditas dan Permodalan Lembaga Jasa Keuangan Tetap Baik
Friderica menyampaikan bahwa OJK memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, salah satunya melalui literasi edukasi kepada masyakarat. Friderica juga menyebutkan bahwa OJK mendukung Asta Cita Pemerintah.
“Asta Cita pemerintah di sini banyak sekali yang sejalan dengan apa yang kita lakukan, baik itu misi kedua misalnya kemandirian ekonomi, dan misi ke empat memperkuat SDM.
Baca Juga: Pengamat : Tak Harus Tunggu 2023, Semua UUS Sudah Spin Off
Ibu-ibu adalah SDM yang harus kita perkuat. Peningkatan lapangan kerja melalui kita memberdayakan UMKM.
Ini juga salah satu untuk peningkatan lapangan kerja dan juga pemberantasan kemiskinan dari desa. Kalau ibu-ibu pintar, ibu-ibu terliterasi, terinklusi, bisa menggunakan produk jasa keuangan, Insya Allah ini juga salah satu program untuk pengentasan kemiskinan,” kata Friderica.
Baca Juga: BTPN Wow! Dorong Perluasan Akses Keuangan
Tiga pesan utama yang disampaikan Friderica dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peran perempuan dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan karena literasi pada keluarga utamanya dipengaruhi oleh persepsi ibu.
“Pertama, edukasi bagi perempuan itu sangat penting, baik untuk membimbing putra-putri maupun untuk Ibu guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selanjutnya, sinergi dan kolaborasi juga merupakan kunci untuk kita menyukseskan program kita untuk perempuan, dan salah satunya adalah hari ini salah satu bukti kita lakukan sinergi dan kolaborasi.
Ketiga, yang menurut saya juga penting adalah pemberdayaan ekonomi perempuan adalah aspek penting dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” tambah Friderica.
Selain itu, Friderica juga mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, untuk selalu berhati-hati pada penawaran pinjaman online ilegal serta penipuan berkedok investasi.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Arifah Fauzi, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian serta Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Nanny Hadi Tjahjanto beserta para pimpinan dari KOWANI, Bursa Efek Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.
Dalam sambutannya, Arifah mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak dalam kaitannya untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan, terutama dalam hal literasi keuangan.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pelatihan edukasi serta penguatan sektor ekonomi, khususnya melalui UMKM dan bantuan permodalan.
Kami percaya bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan akan menciptakan keluarga yang sejahtera, yang menjadi fondasi bagi kemajuan bangsa,” tegas Arifah.
Pada kesempatan tersebut, Nanny menyampaikan apresiasi kepada OJK yang telah menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan bagi anggota KOWANI sebagai bagian dari Duta Literasi Keuangan yang menjadi kepanjangan tangan OJK dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Nanny juga menjelaskan bahwa KOWANI berkomitmen untuk terus mendukung program perempuan berdaya menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Kami percaya bahwa perempuan adalah kunci kemajuan bangsa. Mari kita perkuat solidaritas dan kerja sama untuk menjadikan perempuan Indonesia semakin berdaya. Bersama-sama kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk bangsa kita,” kata Nanny.
Kegiatan edukasi yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) tersebut terselenggara secara hybrid dengan jangkauan peserta sebanyak 1.500 anggota KOWANI di seluruh Indonesia terdiri dari 500 peserta yang hadir secara tatap muka dan 1.000 peserta hadir secara online.
Pada kegiatan dimaksud juga disampaikan materi oleh beberapa narasumber dengan topik Pengenalan OJK, Waspada Investasi Ilegal, pengenalan Industri Pasar Modal Indonesia, pengenalan produk dan layanan jasa keuangan meliputi Tabungan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selanjutnya, sebagai bagian dari rangkaian sesi seremonial, terdapat agenda simbolis pengukuhan anggota KOWANI sebagai Duta Literasi Keuangan dan peluncuran kampanye Se-Abad KOWANI 2028: “Kowani Tanpa Batas dan Berkelanjutan” serta showcasing berbagai produk olahan kelapa dari UMKM binaan KOWANI.
***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com