KOTAJAMBI — Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mencapai 6,35 % pada triwulan terakhir 2016. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, yang hanya 4,01 %. Sementara pertumbuhan ekonomi nasional 4,94 %.
Kondisi ini diungkapkan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, Meily Ika Permata, pada Forum Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jambi, di Ruang Kajanglako, Gedung BI Jambi, Selasa (11/4).
Meily memaparkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi terjadi di semua sektor, kecuali pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, serta pemerintahan. Pertumbuhan signifikan terjadi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
“Ini terjadi karena membaiknya produksi dan kenaikan harga komoditi kelapa sawit dan karet. Kinerja perkebunan dan kelapa sawit meningkat,” ujar Meily pada rapat yang dipandu langsung oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, V Carlusa.
Bicara harga komoditas, Meily menjelaskan, harga kelapa sawit, dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO), pada Desember 2016 cenderung naik. TBS berada di harga Rp 2.044,- per kg, sedangkan CPO Rp 8.375,- per kg.
Naiknya harga dua komoditas handalan Jambi ini, berdampak dari tingginya permintaan pasar. Produksi kelapa sawit membaik lantaran adanya kecukupan air. Sementara CPO, harga di dalam negeri naik karena harga CPO internasional naik seiring meningkatnya permintaan ekspor.
Mengacu pada kondisi ekonomi akhir 2016 tersebut, diperoleh kesimpulan tentang strategi pengembangan ekonomi Provinsi Jambi. Meily menilai, Pemprov Jambi perlu segera mempercepat pembangunan infrastruktur fisik, termasuk meningkatkan kualitas infrastruktur sosial ekonominya.
Dukungan infrastruktur fisik (hard infrastruktur) misalnya jalan, jembatan, pelabuhan laut, bandara dan kawasan khusus industri. Sedangkan soft infrastrukturnya, berupa kualitas SDM, legalisasi di bidang investasi, perizinan, perbankan dan insentif fiskal, seperti pajak, bea dan retribusi.
Menurut Meily, Pemprov Jambi juga bisa membangun infrastruktur industri hilir, diantaranya pabrik oleokimia, pabrik ban, petrokimia, pabrik barang berbahan baku karet dan ekspor barang jadi. Alasannya, Jambi memiliki komoditas unggulan, yakni kelapa sawit, karet dan gas bumi. (infojambi.com)
Laporan : Doddi Irawan
Baca Juga: Romi : Himbauan Gubernur Soal Harga TBS Kami Kawal
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com