PetroChina Hadapi Tantangan Saat Harga Minyak Turun

SKK Migas dan Forum Jurnalis Migas (FJM) Provinsi Jambi kembali menggelar kegiatan. Kali ini sosialisasi dengan tema kontribusi hulu migas menuju Jambi TUNTAS dan Media Kompetisi 2016

| Editor: Doddi Irawan
PetroChina Hadapi Tantangan Saat Harga Minyak Turun

KOTAJAMBI — SKK Migas dan Forum Jurnalis Migas (FJM) Provinsi Jambi kembali menggelar kegiatan. Kali ini sosialisasi dengan tema kontribusi hulu migas menuju Jambi TUNTAS dan Media Kompetisi 2016, di Swiss-BelHotel, Jambi, Jum’at (11/11).

Sosialisasi diikuti seluruh anggota FJM dan KKKS wilayah Jambi, menghadirkan tiga pemateri, yakni Harianto dari SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Wicaksono dari PetroChina International Jabung Ltd, dan dari PT Pertamina, Amril.

Pemateri Harianto saat memaparkan hambatan non teknis pada operasi hulu migas di wilayah Sumbagsel, mengatakan, SKK Migas Sumbagsel mewakili beberapa provinsi, yakni Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung.

Khusus di Jambi, ada sekitar 10 perusahaan yang sumurnya sudah menghasilkan minyak atau sudah produksi, dengan volume 20.000 barel per hari. Ada sekitar tujuh perusahaan yang sedang mencari sumur untuk dieksplorasi.

Di Sumatera Selatan, ada 11 perusahaan yang sudah menghasilkan minyak atau produksi, dengan volume sekitar 60.000 barel per hari. "Kita doakan provinsi lain dapat beroperasi seperti di Jambi dan Sumatera Selatan," ujar Harianto.

Di Provinsi Jambi, sekitar enam kabupaten ada kegiatan eksplorasi, seperti Tanjabtim, Tanjabbar dan Kota Jambi. Di Kabupaten Kerinci tidak ada sama sekali kegiatan eksplorasi.

Untuk hambatan operasi non teknis yang dihadapi SKK migas, seperti pencurian minyak di tangki dan pipa (ilegal tapping), selain itu pencurian peralatan kabel seperti travo, kabel dan pipa.

Hambatan non teksis yang dihadapi, berupa penyerobotan sumur, klaim lahan dan ilegal drilling, seperti sumur milik migas dikuasai masyarakat. Tidak hanya itu, pemboran ilegal di wilayah kerja migas dan klaim lahan juga terjadi.

"Kadang masyarakat beralasan mengebor mencari air bersih, padahal tidak," jelasnya.

Usaha yang dilakukan SKK Migas menghadapi hambatan non teknis adalah berkoordinasi dengan aparat keamanan, dan menyosialisasikan ke media lokal dan masyarakat tentang bahaya pengeboran sembarangan.

Pemateri kedua, Wicaksono dari PetroChina, mengatakan, banyak manfaat migas bumi bagi kehidupan masyarakat, seperti sumber daya listrik dan keperluan sehari-hari. Sekitar 54 persen energi dunia mengandalkan migas.

Saat ini, ada beberapa tantangan PetroChina meningkatkan produksi, seperti harga minyak yang turun dan ekplorasi masih masif.

Pemateri terakhir, Amril, mengatakan, wilayah kerja Pertamina sekitar 5.751 km2. Ada sumur minyak tertua di Jambi yang dimiliki Pertamina, di Bajubang, yang saat ini masih menghasilkan minyak, namun tidak sebanyak dulu.

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Tirat Sambu Ichtijar, mengapresiasi kegiatan ini. Selain memperkenalkan peran SKK Migas, juga menjelaskan tahapan eksplorasi, eksploitasi serta teknis kerja SKK Migas.

Tirat mengatakan, menyiasati turunnya harga minyak, banyak dilakukan kegiatan, seperti eksplorasi dan pengembangan sumur. Banyaknya kegiatan akan lebih mudah dilakukan bila semua pihak turut membantu. (infojambi.com/***)

 

Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya