Sementara itu, Dr Koderi dalam materinya menjelaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir. Harus aman bagi manusia.
Koderi mengapresiasi upaya PetroChina memfasilitasi daerah Tanjungjabung Timur melakukan studi tiru tentang sampah.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
“Bagaimana sampah yang semula mengganggu, menjadi punya manfaat secara ekonomi lingkungan dan sosial,” katanya.
Koderi menjelaskan, TPA di Indonesia rata-rata tidak disukai, karena bau dan sumber penyakit. Padahal, sampah merupakan potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dan punya nilai tambah.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
“Kami membuat TPA wisata edukasi, yang merubah TPA teduh, ditanami tanaman, dan harus indah. Ada taman bersih. Semoga di Jambi bisa dilakukan seperti itu. Sampah mempunyai nilai tambah,” jelas Koderi. ***
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com