"Sumber daya alam itu harus dikelola dengan baik. Potensi itu memunculkan investasi pada sektor pertambangan," kata Haris.
Dalam diskusi ini Al Haris menjelaskan kondisi angkutan batu bara yang menyebabkan banyak masalah, diantaranya kemacetan di ruas jalan nasional.
Baca Juga: Rakor dan Monitoring Bersama KPK Memberantas Korupsi di Muarojambi
Kemacetan terjadi di ruas Sarolangun – Muara Tembesi – Pelabuhan Talang Duku sepanjang 223,3 Kilometer.
Macet paling rawan terjadi di Simpang Paal V Muara Tembesi – Simpang BBC Muara Bulian sepanjang 17 kilometer.
Baca Juga: Ketua KPK Ingatkan Al Haris dan Walikota/Bupati Tidak Bebani Staf dengan Upeti
"Sumber bottleneck (kemacetan) adalah sempitnya jalan Simpang Paal V, dan traffic light di Simpang BBC Muara Bulian," kata mantan Bupati Merangin dua periode itu.
Masalah lainnya, jumlah angkutan batu bara yang beroperasi mencapai 12.123 unit.
Baca Juga: KPK Minta Komitmen Kepala Daerah di Jambi Berantas KKN
Sementara, jumlah Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Pelabuhan Talang Duku, untuk menampung batu bara, ada 11 TUKS ditambah 3 stockpile.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com