Polemik Batu Bara Tak Berujung, Salah Al Haris Kah ?...

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tertarik pada isu batu bara di Provinsi Jambi. Persoalan batu bara di Jambi memang sudah menasional.

Reporter: DOD | Editor: Admin
Polemik Batu Bara Tak Berujung, Salah Al Haris Kah ?...
Al Haris memaparkan polemik batu bara di hadapan pejabat KPK, Jumat 15 September 2023 | HARUN

Masing-masing TUKS itu mampu menampung batu bara 4.500 ton atau 720 - 1.000 unit angkutan batu bara.

Asumsinya, 11 TUKS bisa menampung 11.000 unit angkutan, namun kemacetan tidak dapat dihindarkan, karena dibutuhkan waktu bongkar muat.

Baca Juga: Rakor dan Monitoring Bersama KPK Memberantas Korupsi di Muarojambi

Di sisi lain, Provinsi Jambi mendapat kuota produksi batu bara dari Kementerian ESDM 36,5 juta ton pada 2023.

Al Haris memaparkan, pada 2022 laju pertumbuhan kumulatif (c-to-c) sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, 1,82 %.

Baca Juga: Ketua KPK Ingatkan Al Haris dan Walikota/Bupati Tidak Bebani Staf dengan Upeti

"Ini menggambarkan sektor pertambangan masih cukup menjanjikan," ujar Haris.

Al Haris menjelaskan, kuota produksi batu bara Provinsi Jambi pada 2022 sebesar 39,7 juta ton. Realisasinya 17,5 juta ton. 

Baca Juga: KPK Minta Komitmen Kepala Daerah di Jambi Berantas KKN

Tahun ini, sampai Agustus realisasi produksi sudah 11,6 juta ton. Meningkatnya produksi berdampak positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya