KUALATUNGKAL — Pasca mencuatnya kasus pemotongan Tunjangan Kerja Daerah ( TKD) guru PNS, bendaharawan Disdik Tanjabbar, ID, menghilang dari kantornya sejak Januari lalu.
Ribuan guru dan pegawai PNS di Disdik Tanjabbar sempat heboh. Pasalnya, dana TKD yang dialokasikan pemkab untuk Deseber 2016 dipotong hingga 50 persen. ID selaku pengelola dana pun kabur.
Pihak dinas sulit dimintai keterangan terkait pemotongan TKD ini. Mantan Kasubbag Keuangan Disdik Tanjabbar, Izarman, mengaku tidak tahu dengan masalah itu.
"Sayo dak tau masalah itu, sampai hari ini pun sayo mau bertemu ID belum biso, apalagi nak ngomong," kata Izarman.
Terkait dugaan adanya pengelembungan data jumlah guru penerima TKD yang dilakukan ID terhitung sejak Mei 2016, ID juga diduga memalsukan tandatangan pejabat penting di Disdik Tanjabbar semasa dipimpin Wahidin.
Saat itu Izarman selaku kasubbag keuangan disdik mengaku tidak tahu menahu, sementara proses penyimpangan dana dan pengelembungan data sudah sejak Mei 2016.
Plt Kepala Disdik Tanjabbar, Martunis M Yusuf, juga tidak mau berkomentar terkait pemotongan TKD ini. Dia melempar persolan ini dengan alasan masalah ini sedang ditangani inspektorat.
“Kita tunggu saja hasil audit dan pemeriksaan inspektorat, " kata Martunis.
Sementara itu, para guru dan pegawai PNS Disdik Tanjabbar hingga kini masih menunggu pembayaran kekurangan TKD mereka bulan Desember 2016. Sempat beredar kabar TKD itu akan dibayar Januari. Tapi hingga Maret belum ada juga. (infojambi.com/d)
Laporan : Raini
Baca Juga: TKD PNS Tanjabbar Naik 50 Persen
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com