Penulis : Muamar || Editor : Redaksi
INFOJAMBI.COM - Provinsi Jambi segera akan memiliki kawasan Kota Mandiri berbasis industri yang berada di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di daerah Kemingking. Luas area yang akan dibangun kawasan industri ini seluas 2150 Hektar yang sudah masuk dalam Land Clearing. Hal ini merupakan yang pertama di Provinsi Jambi dan satu-satunya untuk sekarang.
General Menejer PT Jambi Kemingking Ecopark City, Eno Ridarto mengatakan nama kawasan tersebut iyalah “Jambi Integrated City” yang merupakan suatu Kota Mandiri saling terintegrasi karena didalamnya sudah terdapat industri, pergudangan, perumahan dan juga pelabuhan, sehingga kita langsung bisa ekspor impor, ungkapnya.
“Selain itu Industri yang masuk itu adalah industri agro. Selama ini barang-barang mentah langsung di ekspor, tetapi sekarang dari pemerintah sudah tidak memperbolehkan langsung ekspor, harus pengelolaan terlebih dahulu agar ada nilai tambah dan terkonsentrasi pada hilirisasinya," Jelas Eno Ridarto.
Menurutnya, lahan 2150 Hektar tersebut sudah dibebaskan, perizinan sudah berjalan, sudah ada rekomendasi dari Kementerian Perindustrian dan 95 persen sudah siap di land clearing dan siap di bangun. Di tambah lagi Kemingking Kabupaten Muaro Jambi sudah masuk PSN (Proyek Strategis Nasional) dan masuk ke RPJM tahun 2020-2024, tertuang di kepres no 18 tahun 2020.
Ia pun berharap untuk investor dari luar dan dalam negeri untuk memajukan industrinya di dalam kawasan ini.
“Pada 2019 kita sudah laksanakan, infrastruktur dasar sudah jadi dan besertaan dengan investor yang membangun pabrik-pabrik dan 2020 sudah beroperasi,” ujarnya.
Untuk kawasan industri, pemerintah sudah lama mengharapkannya, karena kawasan industri tersebut akan menjadi pemukiman yang maju dan mandiri.
Karena kawasan industri itu sebagai tempat kemajuan multi player pasti terjadi. Proses saat ini sudah berjalan. Dan ini memang harapan kita, harapan pemerintah pusat, Jambi baik investor yang akan masuk ke sini.
Selain itu bahwa Perindustrian berada dalam satu kawasan. Pengelolaan kawasan tersebut dilakukan oleh PT. Jambi Kemingking Ecopark. “Ini menjawab persoalan kita yang masih menghasilkan industri hulu. Dengan adanya ini, mudah-mudahan nanti kita sudah bisa menjadi industri hilir,” tambahnya.
Hilirisasi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil komoditi yang tersedia di Jambi.
Sekarang ini Indoneaia mengarah ke industri hilirisasi, karena selama ini kita hanya menjual barang mentah dan tidak ada nilai tambah.
Hilirisasi industri ini harus di kawasan, karena mendekati barang baku, kemudian memiliki pengelolaan limbah, dan perizinan lebih terpadu karena di kawasan sudah memiliki PTSP sendiri dan ada berbagai fasilitas yang di sediakan kawasan.
Setelah melakukan promosi investasi, serta melakukan bisnis sendiri, perusahaan bertemu dengan perusahaan, pada akhirnya nanti dari kawasan tersebut menjadi industri dan promosi investasi di dalam dan luar negeri.
Sementara itu Jambi Integrated City Juga nantinya akan menyerap tenaga kerja 147.000 sehingga kedapan bisa membantu para pencari kerja, Jambi Integrated City juga nantinya didesain dengan konsep ramah lingkungan yang menjamin lingkungan hijau dan bersih untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara bekerja dan tempat tinggal. Dan merupakan Kawasan Industri yang berwawasan lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak negatif dari pembangunan industri.
Kawasan Jambi Integrated City yang dilalui oleh jaringan pipa gas dan tersedianya sumber daya gas alam yang melimpah merupakan salah satu nilai tambah bagi kawasan ini.
Banyaknya sumber daya gas alam dapat menjamin keberlanjutan ketersediaan energi di kawasan ini.
Ketersediaan sumber air baku yang melimpah di sepanjang sungai Batanghari juga dapat menjamin pelayanan yang baik untuk kegiatan produksi di kawasan Jambi Integrated City.***
Baca Juga: KPU Muaro Jambi Butuh 5.880 Anggota KPPS
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com