INFOJAMBI.COM - Pengetahuan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang islam sangatlah dalam. Dia langsung memotong pembicaraan Menteri Pertanian Rusia Alexander Tkachev yang dalam pertemuan itu akan mengekspor babi ke Indonesia.
Seraya tertawa, Putin memotong sang menteri. “Indonesia adalah negara mayoritas Muslim, babi tidak dimakan di sana.”
Baca Juga: Viral Lewat Pidato Jokowi, Babi Panggang Ambawang Ludes Dibeli
Kebingungan, Tkachev menjawab dengan senyum: “Korea Selatan… Apa bedanya?”
Putin lalu tertawa lalu menutupi mukanya dengan tangan, atau yang sering disebut dengan facepalm. Seperti dikutip dari Russia Beyond
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat selama lebaran untuk membeli makanan lokal. Lantaran tidak bisa mudik selama pandemi ini, kirim makanan itu ke sanak keluarga yang dirantau secara online.
"Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomai Bandung, pempek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, makanan kesukaan warga bisa diantar sampai ke rumah. "Atau kalau kita mengirimkan oleh-oleh atau hadiah di keluarga yang jauh, pakaian, cenderamata, dan berbagai jenis barang lainnya, tinggal pesan dan kirim secara online sehingga dapat diterima oleh keluarga atau sehabat kita di mana pun mereka berada." Jelas jokowi.
Warganet (netizen) pun mengingatkan Jokowi jika bipang itu adalah babi panggang. Sehingga tidak cocok dan bahkan haram bagi Muslim memakan makanan tersebut.
Para nitizen di twitter menyoroti ajakan Jokowi mempromosikan Bipang Ambawang, bahwa Jokowi tidak pantas mempromosikan makanan babi pangang itu saat lebaran ini.
Setelah heboh, para Jubir istana secara membabi buta meluruskan ajakan Presiden membeli Bipang Ambawang itu. Seperti Fachrul Rahman. Tapi kelihatan ngeles dan mengalihkan ke yang lain.
Fadli zon dalam twitternya mengatakan kalau Bipang Ambawang artinya “babi panggang”, sebaiknya minta maaf saja krn yg nulis konsep pidato P @jokowi keliru mempromosikan makanan untuk Lebaran. Ini lebih baik ketimbang ngeles mengaburkan bipang n jipang dari beras. Bilang saja maksud beliau adalah jipang bukan bipang.
Sementara Menteri Perdangan Muhammad Lutfhi minta maaf atas kekeliruan ini. "Kami dari Kementerian Perdagangan selaku penanggung jawab acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri,” ungkap Mendag.****
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com