Catatan Ilham Bintang
Ini momen langka. Mungkin bagi aktifis dan pemikir sekelas Rocky Gerung, Said Didu, Syahganda Nainggolan, Ahmad Yani, dan Ferry Juliantono, bisa beberapa jam berkumpul tanpa orasi yang seperti biasa dengan analisis tajam menyelami kedalaman masalah-masalah aktual. Hari itu mereka " puasa" bicara politik. Hanya ngobrol "ngalor ngidul " disertai derai dan gelak tawa panjang dari siang sampai sore, menjelang Maghrib.
Baca Juga: Menderita Typus, Rocky Batal ke Jambi
Peristiwa itu terjadi Sabtu ( 2/7) siang di "Kebonnya Oma", Komplek Taman Villa Meruya, Jakarta Barat. Saya mengistilahkan, lima sahabat itu sedang menikmati momen- momen " memanusia" atau menikmati hidup secara "normal". Lepas dari rutinitas yang menjadikannya seperti "mesin", sebagai konsekwensi sekian tahun konsisten mendengungkan perubahan ke arah lebih baik segala aspek kehidupan di Tanah Air. Sekitar 5 jam mereka tertawa lepas, terpingkal- pingkal "dibungkam" Anwar Fuady yang "berstand up comedy", melakonkan dirinya dalam beberapa episode kehidupan yang lalu.
Sekedar mengingatkan, DR Anwar Fuady adalah aktor film legendaris Indonesia. Dia seniman pertama yang sampai sekarang masih satu-satunya yang pernah mengajukan diri menjadi calon presiden pada tahun 2004 lewat Konvensi Partai Golkar. Saat ini Anwar Fuady politikus Partai Hanura dan Ketua Umum Koordinator Nasional Jokowi Centre.
Baca Juga: Dewan Kehormatan PWI Ingatkan Pentingnya Kompetensi dan Penaatan Kode Etik Wartawan
Menu kepala ikan kakap
Ihwal pertemuan di "Kebonnya Oma" dimulai Minggu lalu, ketika saya bertemu Rocky Gerung di acara Indonesia Lawyers Club (ILC). Ia " menagih" bersantap lagi di rumah dengan menu Gulai Kepala Ikan Resto Medan Baru. Roger -- begitu panggilan akrab pengamat politik terkenal itu-- setiap kali berkunjung ke rumah saya jamu dengan menu utama yang sama sejak awal : gulai kepala ikan kakap.
Baca Juga: DK PWI Kecam Pelecehan Kredibilitas Wartawan dan Media Pers
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com