SKK Migas Sumbagsel dan KKKS Wilayah Jambi mengajak 57 jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM) Provinsi Jambi mengikuti media field trip. Tujuan kunjungan kali ini ke Plant Jindi South Jambi B, di Desa Teluk Rendah, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi. Apa saja kegiatannya ? Berikut laporan Ahmad Muzir.
RABU (14/6/2023) adalah hari yang sibuk bagi anggota FJM. Pasalnya, pagi-pagi mereka harus berkumpul di Kantor Pertamina Field Kenali Asam Atas, Kota Jambi sesuai undangan.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Satu per satu peserta datang disambut langsung pengurus FJM Jambi dan SKK Migas Sumbagsel.
Peserta diminta registrasi, diberikan snacks sebagai sarapan pagi dan diberikan t-shirt warna merah bertuliskan "Media Field Trip FJM Provinsi Jambi".
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Setelah registrasi beres, peserta dibagi menjadi dua rombongan. Masing-masing rombongan menaiki 2 bus yang disediakan.
Tepat pukul 07.00 WIB, rombongan bertolak menuju lokasi dan sampai ke tujuan pukul 12.00 WIB. Perkiraan waktu tempuh 3 jam, namun karena macet waktu tempuh menjadi 5 jam.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Meski macet peserta terlihat enjoy. Ada yang tidur pulas, mendengar musik, dan ada juga yang makan snack dan minum air mineral yang disediakan panitia selama perjalanan.
Tiba di lokasi, rombongan FJM disambut hangat oleh pimpinan dan karyawan Jindi South Jambi B CO. Ltd yang sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB.
Bagi yang kebelet pipis diarahkan ke toilet. Toiletnya pun bersih, airnya lancar, ada tisu dan sabun bagi yang ingin cuci tangan.
Secara umum, Area Gas Plant Jindi Jambi South terlihat bersih dan rapi. Namun, media hanya bisa melihat dari kejauhan lokasi produksi migas di Jindi, demi keamanan bersama.
Lokasi acara sudah disediakan tenda khusus dan dilengkapi kursi, meja dan kipas angin, serta alat music electone.
Setelah itu, peserta registrasi ulang dan makan siang bersama sebelum acara dimulai.
Acara diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Safety Briefing yang disampaikan Nurkholis, bagian HSE Jindi.
Ia menjelaskan, Area Gas Plant Jindi terdiri dari beberapa fasilitas umum, seperti ruang medik, camp, fasilitas olahraga, mushola dan toilet.
Semua bangunan ini sudah dilengkapi alarm tanda bahaya. Jika ada insiden, karyawan maupun pengunjung disarankan jangan panik. Ikuti jalur evakuasi menuju titik kumpul yang telah sediakan.
"Di area kita ini masih ada ditemukan binatang melata, seperti ular. Kami sudah siapkan snake tong atau alat menangkap ular," jelas Nurkholis.
Menurutnya, safety briefing ini aturan wajib dijelaskan kepada karyawan maupun pengunjung.
Akhmad Sabidi, Pimpinan Jambi South Jambi B Co. Ltd, mengaku senang atas kunjungan FJM Jambi.
Dia siap bersinergi bersama SKK Migas, KKKS lainnya dan FJM Jambi, untuk mencapai target nasional 1 juta barel per hari tahun 2030.
Jindi adalah Perusahaan Modal Asing (PMA) berpusat di Hongkong. Saat ini ada 2 blok, yakni SRMD dan Jindi. Untuk Jindi, 100 pemodalnya kita.
Plant Jindi South Jambi B mengelola wilayah operasi yang sebelumnya dikelola ConocoPhillips dan PetroChina, beroperasi sejak 26 Januari 2010, kemudian tutup tahun 2011.
Lebih kurang 10 tahun Area Gas Plant ini tidur alias tidak beroperasi. Kemudian, tahun 2020 diambil alih oleh Jindi dan mulai beroperasi tahun 2021 dan telah berproduksi.
Tahun ini Jindi South Jambi B tengah melakukan pengeboran 3 sumur baru, untuk memenuhi ekspor gas.
"Kami bersama KKKS lainnya terus berusaha menggali potensi yang ada. Kami yakin di Jambi masih banyak yang bisa dikembangkan. Kami berharap usaha ini cepat berhasil demi mewujudkan target pemerintah 1 juta barel per hari," ungkapnya.
Sabidi meminta dukungan dari media semoga kerja sama yang terjalin bersama-sama kedepan semakin meningkat.
Sementara itu, Mursyid Sonsang, Ketua FJM Jambi menyampaikan, wartawan yang tergabung dalam FJM ini bukan wartawan kaleng-kaleng. Medianya jelas dan berbadan hukum, bahkan sudah terverifikasi Dewan Pers.
Meski begitu, mereka tetap harus menimba ilmu, untuk memperkaya wawasan, seperti kegiatan Media Field Trip ini.
Wartawan bisa melihat langsung ke lapangan agar tulisan mereka lebih mendalam dan enak dibaca
"Tulisan jurnalis itu dikatakan hebat apabila mereka langsung mencari, mengelola data yang diperoleh langsung dari lapangan. Ketika data itu dapat wartawannya bisa memandang, merasakan," kata mantan Ketua PWI Jambi dua periode ini.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i Syafri memberi apresiasi kegiatan Media Field Trip yang digelar SKK Migas Sumbagsel dan FJM Jambi.
Kegiatan ini digelar sebagai wadah mempererat silaturahmi dan mewujudkan komitmen dengan rekan media.
"Kami memberi apresiasi kepada FJM selama ini telah aktif memberikan informasi yang benar dan terus memupuk hubungan yang baik ini," ungkap Safe'i yang baru satu bulan menggantikan Andi Arie Pangeran.
Pada tahun ini, kata Safe'i, pihaknya tetap melaksanakan program UKW. Media kompetisi akan diganti dengan Media Award, khusus bagi jurnalis yang tergabung dalam FJM.
"Kerja sama ini terus dibina dan ditingkatkan agar sinergi kedepan lebih baik lagi demi mewujudkan target 1 juta barel per hari pada tahun 2030," tegasnya.
Untuk mencapai target tersebut SKK Migas dan KKKS butuh support dan dukungan terkait rencana mencari lokasi sumur baru.
Tentu, kegiatan itu tidak lepas dari kegiatan seismik dan eksplorasi. Suka tidak suka KKKS menggunakan lahan baik kawasan hutan maupun HPR.
Ia berpesan kepada media, agar menyampaikan kepada masyarakat, agar tidak menolak jika tanah mereka digunakan untuk eksplorasi, dan memahami nilai harga yang ditetapkan pemerintah sesuai dan sudah dilakukan penilaian independen KJPP.
Jika harga yang ditawarkan tidak tepat dan masih rendah, masyarakat akan menolak melepas tanahnya.
Efeknya kegiatan eksplorasi menjadi delay dan dampak besarnya cost operasional menjadi bengkak.
"Jika kami realisasikan harga sesuai keinginan masyarakat nanti jadi temuan KPK," bebernya.
Selain itu, pesannya keberadaan kegiatan hulu migas multi player effect sangat vital bagi masyarakat. Bukan saja program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan CSR saja, tapi banyak hal lainnya.
Diantaranya ketenagakerjaan, penggunaan fasilitas bersama dan penyedia barang dan jasa serta membantu ekonomi masyarakat.
"Bandingkan dengan daerah yang tidak ada kegiatan hulu migas jauh lebih beruntung yang ada. Tapi jangan jadikan kegiatan industri hulu migas jadi pengganti pemda membangun suatu wilayah secara langsung," curhat Safe'i.
Acara Media Field Trip ini dihadiri perwakilan KKKS, seperti PetroChina International Jabung Ltd, MontD’Or, SRMD, Pertamina Hulu Rokan dan Jadestone.
Acara diisi dengan organ tunggal, game menghibur dan doorprize bagi peserta yang beruntung. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com