SAJA, Langkah Awal Merekat Erat Konektivitas. Ternyata Indonesia Miliki Lapangan Terbang Terbanyak di Dunia.

Susi Air Jamboree Aviation (SAJA) 2022 yang digelar tiga hari, 17-19 Juni, di Taman Dirgantara Susi's International Beach Strip, Pangandaran, Jawa Barat, itu terselenggara sukses.

Reporter: .. | Editor: Admin
SAJA, Langkah Awal Merekat Erat Konektivitas. Ternyata Indonesia Miliki Lapangan Terbang Terbanyak di Dunia.
Ketum PWI Pusat, Atal S Depari di Pandai Pangandaran salah satu objek wisata pantai terbaik di Jawa Barat || Foto : IB
Konektivitaslah udara tanpa batas, kata Susi, yang akan menjawab banyak persoalan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia. Susi yakin, konektivitas antarwilayah akan membawa banyak dampak, seperti peningkatan askesibilitas wilayah, peningkatan pelayanan umum, pemerataan pelayanan umum, peningkatan investasi, peningkatan kesempatan kerja, pengembangan infrastruktur, peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan sektor pariwisata, bahkan hingga penurunan konflik antarwilayah. 

Sebagai salah seorang pecinta dan pegiat dunia dirgantara, Susi pasti tahu ada asa besar yang layak diharapkan terjadi di depan. International Air Transport Association (IATA) memprediksi, pada kondisi ledakan penumpang pesawat terbang yang terjadi pada 2036, Indonesia menjadi negara keempat yang mengalami pertumbuhan besar itu, setelah AS, Cina, India, lalu Turki di belakang kita. 

“IATA memperkirakan 7,8 miliar penumpang akan melakukan traveling pada tahun 2036 mendatang. Sekitar empat miliarnya menggunakan pesawat terbang,”kata CEO IATA, Alexandre de Juniac. 

Baca Juga: MPR-PWI Jaya Gelar UKW Angkatan 51

Susi, sebagaimana kata Chappy Hakim, adalah si keras kepala yang penuh perhatian dan cinta negerinya. Ia pasti tak rela semua potensi itu justru menjadi bancakan maskapai asing, sementara Indonesia yang jauh dari siap, hanya mampu gigit jari. Ia, dengan daya yang ada padanya, mempersiapkan diri dengan membangun pondasi: kecintaan akan dunia penerbangan. 

Lamunan akan kebesaran hati para penggagas dan penyokong SAJA itu buyar manakala atmosfer Pantai Pangandaran dipenuhi tempik sorak penonton. Saya tengadah ke angkasa. 

Baca Juga: Dewan Pers dan PWI Desak Polri Serius Tangani Kasus Penembakan Wartawan

Di atas, sebuah pesawat seolah tengah melukisi langit dengan asap lewat manuver Lomcevak, yang diawali dengan terbang vertikal dengan kecepatan penuh 290 km per jam, sebelum dalam satu tarikan nafas menukik ke bawah, seolah hendak membantingkan diri menghunjam bumi. 

Penonton berteriak setelah tadi menahan nafas tegang. Sang pilot masih meneruskan mengaduk-aduk perasaan penonton dengan menarikan pesawatnya berputar-putar seolah roller coaster. Pemandangan menjadi demikian indah dengan diekori asap putih mengepul, menyertai geliat pesawat.

Baca Juga: Wartawan Harus Buat Berita Kasus Desa Wadas Akurat dan Berimbang

Dari pengeras suara terdengar berita bahwa pesawat itu dikemudikan pilot Eris Herryanto. Saya terhenyak saat kemudian tahu bahwa pilot Eris adalah seorang kakek berusia 67 tahun. Benar kata MacArthur, old oldier never die. Dalam hati, saya berterima kasih sangat kepada Bu Susi. 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya