Seabad Rosihan Anwar (1922-2022) : Wartawan Yang Tidak Bisa Dikalahkan

Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Dua, Sumatera Barat, 10 Mei 1922. Pas di hari kelahiran Begawan Pers Nasional itu tahun ini keluarga akan menggelar peringatan “ Seabad Rosihan Anwar”.

| Editor: Admin
Seabad Rosihan Anwar (1922-2022) : Wartawan Yang Tidak Bisa Dikalahkan
Rosihan anwar berpoto dengan keluarga besarnya beberapa tahun lalu (poto : ist)


Meninggal saat sarapan

Apalagi, Minggu pagi itu, Ibu Zuraida tidak menunjukkan tanda apa-apa, tanda spesifik hendak menghadap Illahi. Sakit pun tidak. Ibu Zuraida malah sedang menikmati sarapan di meja makan di ruang tengah rumahnya. Rosihan yang berpuasa menemani, kemudian pamit sebentar ke toilet. Saat ditinggal ke kamar mandi itulah Zuraida terjatuh dari kursi rodanya. Posisinya tertelungkup, satu meter jaraknya dari kursi roda. Ibu Zuraida segara dibopong ke tempat tidur, namun jiwanya sudah tak tertolong. "Cuma sekejap itu saja dia sudah hilang, sudah pergi, pergi selamalamanya," kenang wartawan kawakan itu di rumah duka.

Ibu Zuraida dipanggil Sang Khalik lima hari sebelum Idul Fitri, lima belas hari sebelum almarhumah berulang tahun ke 87 pada 20 September 2010. Dipercaya banyak orang, kepergiannya di bulan Ramadhan, bulan mulia, pertanda bagus. Insya Allah, almarhumah termasuk yang disucikan Allah SWT, malah lebih dulu lima hari dari seluruh umat Islam yang akan merayakan Idul Fitri.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya