Seabad Rosihan Anwar (1922-2022) : Wartawan Yang Tidak Bisa Dikalahkan

Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Dua, Sumatera Barat, 10 Mei 1922. Pas di hari kelahiran Begawan Pers Nasional itu tahun ini keluarga akan menggelar peringatan “ Seabad Rosihan Anwar”.

| Editor: Admin
Seabad Rosihan Anwar (1922-2022) : Wartawan Yang Tidak Bisa Dikalahkan
Rosihan anwar berpoto dengan keluarga besarnya beberapa tahun lalu (poto : ist)


Soulmate

Menarik mengulas rumah tangga Ayatollah wartawan Indonesia ini.
Sebagai wartawan, Rosihan dikenal garang, tapi sebagai suami ia terbilang lelaki penurut. Beberapa peristiwa penting dalam hidupnya ditentukan oleh kendali Zuraida. Ambil contoh pada 1970 ketika Rosihan ditawari jabatan duta besar Indonesia untuk Vietnam oleh Presiden Soeharto. Begitu tahu, Zuraida langsung bilang tidak. Rosihan tak bisa membantah.

Ia pun mengirim surat penolakan kepada Presiden Soeharto. “Mau bilang apa lagi, putusan ibu seperti itu,” ujar Pak Ros. Gegara mematuhi istri, Pak Harto kabarnya sempat memendam rasa kecewa kepada Pak Ros. Itu diungkap Ibu Tien kepada Pak Ros dalam suatu kesempatan. Malah, santer jadi bahan pembicaraan di kalangan terbatas wartawan, penolakan tersebut diramalkan peluang wartawan jadi duta besar akan tertutup. Syukurlah itu tidak terbukti.

Di masa tua, perhatian Pak Ros terhadap Ibu Zuraida maupun sebaliknya menakjubkan, tidak usang ditelan waktu. Kerika Ibu Zuraida dirawat karena sesuatu penyakit Rosihan menangis sesenggukan. Saya tahu karena Pak Ros secara khusus menelpon saya menginformasikan keadaan menghawatirkan Ibu Zuraida yang sedang opname di Metropolitan Medical Center (MMC). Mereka adalah belahan jiwa (soulmate) satu sama lain.

Di hari wafat Ibu Zuraida, Pak Ros menangis di telepon. Begitu juga ketika saya datang melayat ke rumah duka. Matanya basah ketika memeluk saya. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, di pembaringan, almarhumah Ibu Zuraida seperti hanya tertidur. Wajahnya bersih membersitkan senyum, seakan bahagia karena kembali dengan tenang kepada pemiliknya yang sah, Sang Khalik.Ibu Zuraida di makamkan di TPU Karet di dalam pemakaman keluarga Pahlawan Nasional Mohammad Husni Thamrin.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya