Segera Bentuk TPF Terkait Kapal Pesiar Inggris Tabrak Terumbu Karang

| Editor: Muhammad Asrori
Segera Bentuk TPF Terkait Kapal Pesiar Inggris Tabrak Terumbu Karang
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman ll foto: Bambang Subagio



JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman, mendesak Pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan Perikanan, dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk segera membentuk Tim Khusus pencarian fakta (TPF), atas pemberian izin akses kapal masuk ke area kawasan konservasi dan menghitung kerugian yang ditimbulkannya.

Pemerintah pusat dan Pemda, agar berkordinasi guna mencari data dan informasi teknis, mendapatkan bukti kuat, terkait kejadian rusaknya terumbu karang akibat kapal pesiar Inggris Caledonian Sky, berbendera Bahama yang menabrak dan kandas, di terumbu karang kawasan konservasi Raja Ampat, usai melakukan aktivitas pemantauan burung di Pulau Waigeo,  Sabtu (4/3) lalu.

"Dampak kandasnya kapal pesiar Inggris Caledonian Sky, di terumbu karang kawasan konservasi Raja Ampat usai itu, sangat merugikan bagi bangsa Indonesia," kata Herman, di gedung DPR Jakarta, Rabu (15/3).

Herman meminta Pemerintah menindak secara pidana, kepada nakhoda Kapten, Keith Michael Tailor, karena kelalaiannya dalam menjalankan tugas khususnya, tidak mempertimbamgan arus, gelombang dan kondisi alam, seperti amanat UU 32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan UU No 1 tahun 2014, tentang Pengolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

"(Pemerintah-red), menindak secara perdata dengan meminta ganti rugi, kepada pihak asuransi kapal, mengingat implikasi yang merusak tidak dapat pulih kembali dalam jangka waktu dekat," katanya.

Herman mengatakan, kawasan Raja Ampat, mempunyai keunikan (ciri khas) tersendiri yang tidak ditemui dibelahan bumi lainnya, karena memiliki keanekaragam sumber daya sangat melimpah baik flora dan faunanya, untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia.

"Pemerintah juga diminta melakukan pengawasan dan monitoring, terhadap kawasan konservasi yang menjadi aset kekayaan dan keanekaragaman hayati bangsa Indonesia," katanya. (infojambi.com)

Laporan : Bambang Subagio ll Editor : M Asrori

Baca Juga: Awasi Terus Aktivitas Kapal Rusia Selama Diisolasi di Aceh

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya