PROKLAMASI Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, di seluruh pelosok nusantara, disambut gegap gempita.
Perasaan rakyat Indonesia kala itu tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Sangat bangga pada bangsa Indonesia.
Baca Juga: Lomba Gerak Jalan Meriahkan HUT 77 Kemerdekaan RI di Sarolangun
Indonesia yang tadinya bernama Hindia Belanda, berganti nama menjadi Indonesia.
Tadinya berkibar bendera merah-putih-biru, berganti menjadi merah-putih.
Baca Juga: Gandeng JMSI, Walikota Sungai Penuh Luncurkan Gerakan Bagikan 10 Juta Bendera Merah-Putih
Bahasa Holland Spreken yang sebelumnya dipakai, berganti menjadi Bahasa Indonesia.
Tahun 1939, di sekolah-sekolah diajarkan lagu Indonesia Raya. Syairnya membuat bulu roma berdiri. Membangkitkan harga diri.
Baca Juga: Pemkab Batanghari Gelar Upacara Bendera Peringati HUT 77 Kemerdekaan RI
Perang Sultan Thaha, perang Raden Mattaher, perang Raja Batu, bagian dari perjuangan rakyat Jambi melawan Belanda.
Ketangkasan dan kesaktian menggunakan keris, pedang dan tombak, hanya itu andalan pejuang Jambi. Banyak pejuang yang mati syahid.
Tanggal 22 Agustus 1945, Yoyong di Muara Tebo, Kabupaten Tebo, membentuk Barisan Pemuda Republik Indonesia di Sungai Bengkal.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com