INFOJAMBI.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs. H.M. Dianto,M.Si memimpin Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2017 yang berlangsung di Ruang Dara Jingga Bappeda Provinsi Jambi, Kamis (14/12/17).
Sekda mengatakan, komoditi karet dan sawit masih menjadi primadona masyarakat sehingga memiliki pengaruh yang dominan terhadap kondisi perekonomian di Provinsi Jambi."Di Jambi, perputaran modal masih sangat bergantung dengan komoditi andalan yaitu sawit dan karet," ungkap Sekda.
Sekda mengemukakan, masyarakat Provinsi Jambi yang banyak bergantung pada sektor komoditi tersebut akhir-akhir ini mengalami kendala keuangan yang diharapkan mendapat solusi dari lembaga keuangan serta pemerintah. "Kalau harga secara nasional turun atau berdasarkan harga tata niaga dunia khususnya Singapura, maka begitulah kondisi di Provinsi Jambi juga lembaga pengelola keuangan terganggu (imbas) dengan turunnya komoditi ini," kata Sekda.
Menilai kondisi tersebut, Sekda menceritakan pengalaman sewaktu menjadi Kepala Bakeuda Provinsi Jambi, sangat memahami ketergantungan masyarakat serta imbasnya terhadap pendapatan pajak kendaraaan, "Kalau kondisi seperti ini, sebagian besar masyarakat sudah tidak sanggup bayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), di beberapa lembaga yang memberikan kredit itu gudangnya penuh karena mobil dan motor ditarik dealer kalau kondisi harga sawit dan karet turun," papar Sekda.
Menurut Sekda, beberapa andalan komoditi sebagian besar masyarakat kelompok petani dan UMKM masih mengalami kendala keuangan. "Kondisi inilah yang menyebabkan beberapa lembaga keuangan yang memberikan kredit bukan hanya perbankan bahkan koperasi besar yang mendapatkan suntikan dana Kementerian Koperasi terkadang tidak bisa berjalan secara optimal karena masyarakat sudah tidak mampu lagi memenuhi syarat dimana mereka harus membayar pinjaman utang dan bunganya," ujar Sekda.
Pertemuan dalam rangka membahas masalah keuangan melalui lembaga keuangan dan perbankan diharapkan mampu memberi solusi untuk masyarakat. "Berharap pertemuan bermanfaat dan memberi solusi yang tepat bagi masyarakat," harap Sekda.
Menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan Jambi, Endang Nuryadin menyampaikan tujuan rapat, yakni untuk mendorong ketersediaan akses keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam rangka mendorong perekonomian daerah, mencari terobosan dalam membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di daerah, serta meningkatkan peran serta jasa keuangan mengembangkan ekonomi daerah. "UMKM belum bankable (akses perbankan) disebabkan permasalahan administrasi atau kelengkapan syarat dalam pengajuan kredit karena bank juga harus tunduk pada aturan padahal keberadaan UMKM tersebut punya potensi yang baik," kata Kepala OJK Jambi.
Solusi yang ditawarkan bagi masyarakat adalah dengan bantuan lembaga keuangan baik pemerintah maupun swasta menjadi agenda dalam rapat tersebut guna optimalisasi sumber dana daerah, UMKM, dana pemula dan sektor lainnya yang dihadiri ISEI Jambi, pengurus wilayah masyarakat ekonomi syariah, perhimpunan bank perkreditan rakyat Jambi, HIPMI, dan ICMI. (Raihan - Jambi)
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com